Jakarta (ANTARA) - Klub Liga Turki, Trabzonspor, diperintahkan memainkan enam pertandingan kandang tanpa penonton setelah terjadi insiden kekerasan dalam pertandingan liga melawan Fenerbahce bulan lalu, kata federasi sepak bola Turki (TFF) seperti dikutip AFP pada Rabu.

Dua pemain Fenerbahce, yakni bek Jayden Oosterwolde dan kiper Irfan Can Egribayat, didenda dan dilarang memainkan satu pertandingan oleh dewan penegakan disiplin TFF.

Oosterwolde dihukum karena menendang seorang pendukung Trabzonspor yang berlari masuk lapangan sambil menutupi wajahnya.

Sekelompok pendukung Trabzonspor menyerbu masuk lapangan begitu peluit akhir pertandingan ditiup wasit. Laga yang berlangsung pada 17 Maret berakhir 3-2 untuk Fenerbahce.

Penonton menyerbu masuk lapangan ketika para pemain dan staf pelatih Fenerbahce merayakan kemenangan mereka. Wajah kiper mereka, Dominik Livakovic, bahkan dipukuli seseorang.

Trabzonspor juga diharuskan membayar denda sebesar 3,1 juta lira Turki (Rp1,5 miliar).

Bos FIFA Gianni Infantino menyebut insiden itu sama sekali tidak bisa ditolerir.

Ini bukan pertama kalinya kekerasan mempengaruhi Super Lig Turki musim ini.

Trabzonspor, yang memenangkan dua tahun lalu menjuarai Liga Turki menjadi sorotan pada 2015 ketika presiden klub itu mengunci wasit dan asistennya di dalam stadion semalaman sebagai protes atas keputusan sang wasit tidak memberikan penalti kepada timnya.

Kedua wasit dibebaskan keesokan harinya setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan turun tangan.

Baca juga: Roma mantapkan agregat atas Trabzonspor dalam playoff Liga Conference
Baca juga: Tinggalkan Inter Milan, Edin Dzeko resmi gabung klub Turki Fenerbahce

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024