Yangon (ANTARA News) - Myanmar, Selasa, memperketat penjagaan keamanan di sekitar rumah kediaman Aung San Suu Kyi dan kantornya, kata saksimata. Langkah tersebut diyakini diambil sebagai persiapan junta militer untuk memperpanjang masa tahanan rumahnya. Sementara itu partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) juga berencana akan mengadakan upacara terakhir dalam rangka peringatan hari jadi ke 18 tahun partai yang menang besar dalam pemilu yang lalu, namun tidak pernah diakui junta. Enam truk polisi ditempatkan di dekat markas besar NLD di pusat kota Yangon, sedangkan para petugas polisi berpakaian preman berdiri mengamat-amati dari seberang jalan, kata para saksimata, seperti dilaporkan AFP. Belasan petugas kepolisian baik yang berseragam maupun tidak, bersama para milisi pro junta, juga berjaga-jaga di dekat rumah Aung San Suu Kyi yang terletak di pinggir danau Yangon. Aung San Suu Kyi telah menjalani masa tahanan rumahnya selama beberapa tahun sejak ditahan pada Pemilu 1990. Masa tahanannya pada periode terakhir dimulai pada 30 Mei 2003, ketika iring-iringan kendaraannya diserang pada saat mengadakan kunjungan di dalam negeri. Junta mengatakan empat orang tewas dalam serangan itu, namun pihak NLD mengatakan jumlah korban tewas hampir mencapai 100 orang. Setelah serangan tersebut, Aung San Suu Kyi kemudian ditangkap dan ditahan di penjara yang dikenal keras dan ketat di Insein, namun diizinkan kembali ke rumahnya setelah menjalani operasi ginekologi pada 19 September 2003. Myanmar dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan Eropa yang menuntut agar dia dibebaskan, namun seruan-seruan pembebasannya itu dibayang-bayangi oleh diplomasi tingkat tinggi yang ditujukan untuk meyakinkan junta agar memberikan izin upaya-upaya bantuan berskala penuh terhadap korban badai Nargis yang menyebabkan 133.000 orang tewas atau hilang. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008