Makassar (ANTARA News) - Polisi meringkus puluhan mahasiswa gabungan berbagai universitas dan perguruan tinggi di Makassar, Selasa, setelah terlibat bentrok dalam aksi demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi ratusan mahasiswa ini diawali dengan orasi di pintu I Universitas Hasanuddin (Unhas) namun empat orang yakni Ibnu dari Unhas yang bertindak sebagai korlap serta tiga orang mahasiswa STIMIK Makassar diamankan polisi karena tidak memiliki izin berdemo. Penangkapan itu memicu kemarahan mahasiswa lainnya sehingga mereka melempari polisi dengan batu lalu aksi baku lempar tak terhindarkan. Bentrokan itu memacetkan arus lalu lintas sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan dan sebuah mobil yang melintas di tengah aksi mengalami pecah kaca pintu karena terkena lemparan. Aksi baku lempar batu kembali terjadi ketika satu kompi Brimob Polda Sulsel datang ke lokasi bahkan satu unit mobil patroli polisi kena lemparan mahasiswa sehingga kaca jendela mobil patroli pecah. Ditangkap saat konvoi, akan terus unjuk rasa Sementara itu 19 orang mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) juga ditangkap polisi saat berkonvoi menuju ke kampus Unhas untuk bergabung dengan mahasiswa lainnya. Saat melewati jalan AP Pettarani di depan Mapolresta Makassar Timur, iring-iringan mereka dihadang polisi. Penangkapan juga dialami oleh Mustafa, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) yang menggelar aksi serupa di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin. Saat itu mahasiswa juga terlibat bentrok dengan polisi. Mahasiswa terus berorasi menuntut pemerintah menarik keputusan kenaikan harga BBM dan menuntut teman mereka yang ditangkap untuk di bebaskan. Para mahasiswa ini berjanji akan terus menggelar aksi unjuk rasa sampai tuntutan mereka dikabulkan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008