Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu, menghadiri acara peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia dalam rangka satu abad Hari Kebangkitan Nasional dan kiprah dokter Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan satu abad Kebangkitan Nasional yang bersamaan dengan satu abad kiprah dokter Indonesia dalam kehidupan bernegara akan dijadikan momentum untuk merevitalisasi peran dokter. Peran dokter diharapkan tidak sebagai agen penyembuhan, namun juga sebagai agen perubahan sosial dan agen pembangunan. Dalam rangka satu abad kiprah dokter Indonesia, IDI juga mencanangkan gerakan yang menghimpun dan mengerahkan segenap potensi dokter dan potensi masyarakat untuk menyehatkan bangsa. IDI menyatakan gerakan dokter untuk bangsa dalam kaitannya dengan upaya revitalisasi peran dokter membutuhkan upaya jangka panjang dan hanya akan terjadi di dalam sistem yang memungkinkan untuk hal tersebut. Para profesional di dalam lingkungan IDI berupaya secara terus-menerus untuk mengusulkan sistem yang sesuai untuk itu. Sistem yang dimaksud adalah sistem pelayanan kesehatan dan kedokteran terpadu yang berbasis sistem pembiayaan asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib bagi seluruh warga negara. Terkait Hari Bakti Dokter, untuk pertama kalinya dilaksanakan pada 2008 adalah imbauan dokter-dokter seluruh Indonesia pada hari tersebut untuk membebaskan atau mengumpulkan jasa konsultasi mediknya untuk disumbangkan pada masyarakat. Dengan asumsi kejadian penyakit yang selalu ada sekitar 10 persen hingga 15 persen per bulan dari total penduduk Indonesia, artinya setiap bulan ada 22 juta sampai 33 juta rakyat sakit. Atau per harinya sekitar 750.000 sampai 1,1 juta rakyat sakit. Dengan asumsi 30 persen membutuhkan pelayanan kedokteran yaitu sekitar 250.000 sampai 360.000 pasien dengan biaya konsultasi rata-rata Rp25.000, maka kontribusi dokter untuk dapat mengurangi beban atau membantu masyarakat pada hari itu setara dengan Rp6,25 miliar hingga Rp9 miliar. Hadir pada acara yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB, Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Ketua Umum IDI Fachmi Idris, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, mantan Kepala BKKBN Haryono Suyono dan mantan Menteri Kesehatan Farid Anfasa Moeloek. (*)

Copyright © ANTARA 2008