Cirebon (ANTARA News) - Listrik di Kota Cirebon mengalami padam total selama lima jam dari pukul 12.00 sampai 17.00 menyebabkan puluhan "traffic light" atau lampu lalu lintas mati dan membuat sibuk petugas lalu lintas di perempatan yang ramai. Padam listrik sebenarnya dimulai pada pagi hari, namun hanya terjadi di beberapa tempat, baru pada pukul 12.00 WIB hampir semua pasokan listrik se-Kota Cirebon mati dan menimbulkan gangguan pada sejumlah tempat layanan umum seperti rumah sakit dan kantor pemerintahan. Pantauan ANTARA News, matinya lampu pengatur jalan di perempatan dengan kepadatan lalu lintas tinggi membuat semwarut lalu lintas karena banyak kendaraan yang saling serobot seperti di Perempatan Gunungsari, Karanggetas, Pemuda-By Pass, Perumnas-By Pass, Kesambi-By Pass, Pemuda-Cipto, dan Rajawali, dan Kesambi-Drajat. Sebagian perempatan terpaksa menggunakan perintah manual dari petugas kepolisian yang langsung turun ke jalan, namun karena kurangnya aparat lalu lintas, banyak pula perempatan yang dibiarkan tidak dijaga. Padatnya lalu lintas di Perempatan Gunungsari, membuat petugas lalu lintas sekitar pukul 16.00 WIB membuat rekayasa arus dengan melarang semua kendaraan melintas lurus, tetapi diwajibkan berbelok ke kiri dari semua ruas jalan. Akibat rekayasa itu antrian panjang kendaraan tampak memadati jalan Cipto Mangunkusumo karena putaran baru tersedia di depan Cirebon Super Blok (CSB). "Sejak pagi tadi, sedikitnya ada lima Traffic Light (TL) yang tidak berfungsi, dan makin bertambah di siang hari. Hal ini tentunya menyulitkan kami untuk mengatur arus lalulintas di Kota Cirebon . Sedikitnya, 35 personil petugas lalulintas kami turunkan untuk mengatur arus," kata Kasat Lantas Polresta Cirebon, AKP Brusel saat ditemui di Perempatan Gunungsari Kota Cirebon . Menurut Brusel, lima titik TL yang padam terdapat di tempat-tempat strategis yang ramai seperti, di Gunungsari, Kangraksan, Rajawali, Pemuda, dan Kesambi. "Untuk mengantisipasi semwarut di perempatan. Kami berusaha memindahkan arus lalu lintas di setiap perempatan supaya tidak saling memotong," tegas Brusel. Sejumlah pedagang dan pekerja swasta mengaku kesal dengan tidak adanya pemberitahuan pemadaman listrik itu sehingga mereka mengaku mengalami kerugian karena tidak bisa melayani pelanggan. "Kalo pemadaman listrik ini diberitahukan sebelumnya, saya tentu tidak akan membuka usaha saya sejak pagi tadi," kata Tono, salah seorang pengusaha warnet di Jl Wahidin Kota Cirebon yang kehilangan pendapatan ratusan ribu. Humas PT PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Cirebon, Amir, mengakui padamnya listrik di wilayah III Cirebon itu disebabkan gangguan pasokan listrik dari Bandung. "Saya tidak tahu pasti karena apa. Namun, yang jelas hal ini terjadi akibat tersendatnya pasokan dari Bandung," katanya. Amir mengakui, dirinya juga kaget dengan kurangnya pasokan itu karena memang diluar dugaan dan tidak direncanakan sebelumnya. Ketika dikonfimasi Kamis siang, Amir bahkan tidak dapat memastikan kapan aliran listrik dapat normal kembali.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008