Medan (ANTARA News) - Penerbangan di Medan mengalami gangguan akibat pesawat Batavia Air yang mengalami pecah ban yang mengakibatkan ditutupnya Bandara Polonia Medan sekitar 6,5 jam hari Minggu. General Manager Bandara Polonia Medan, Alexius Kismoyo, di Medan, mengatakan, penutupan itu dilakukan untuk kepentingan penyelidikan terhadap tidak berfungsinya roda sebelah kiri pesawat Batavia jenis A320 yang kemudian pecah saat melakukan pendaratan. Berdasarkan keterangan pilot pesawat Kapten Heri W, mulanya pesawat itu ingin melakukan pendaratan di landasan pacu (runway) Bandara Polonia pukul 09.15 WIB. Karena terjadi gangguan teknis saat pesawat telah mendekati Polonia yang kemudian pilot memutuskan terbang kembali mengitari wilayah Utara Kota Medan selama 40 menit untuk menenukan kerusakan pesawat. Setelah tidak ditemukan, akhirnya pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan dan mendarat di landasan pacu pukul 09.56 WIB, namun saat menyentuh aspal ban sebelah kiri pesawat tidak berfungsi sehingga ban mengalami pecah sekitar 1.700 meter dari ?area touch down? runway 05. "Posisi pesawat yang tepat berada di tengah landasan pacu yakni 1.700 meter dari runway 05 dan 1.200 meter dari runway 23, kami memutuskan menutup bandara mulai pukul 10.00WIB hingga penyelidikan awal dilakukan dan pesawat itu ditarik dari landasan pacu," ujarnya. Setelah pesawat itu ditarik dari landasan pacu Bandara Polonia Medan kembali dibuka pukul 16.27 WIB. Sementara itu Kepala Administrator Bandara Polonia, Yuli Sudoso, mengatakan, hingga kini penyebab tidak berfungsinya roda bagian kiri pesawat yang mengangkut 140 penumpang dari Jakarta itu masih diselidiki. "Kerusakan pesawat termasuk faktor penyebabnya masih kita sediliki secara intensif dan kecil kemungkinan pecahnya ban pesawat disebabkan karena landasan pacu. Karena "area touch down pada runway 05 baru saja di overlay beberapa bulan lalu," tuturnya. Kendati peristiwa itu tidak memakan korban jiwa, namun aktivitas pergerakan pesawat di Bandara Polonia sempat mengalami lumpuh selama 6,5 jam dan dilaporkan sedikitnya sepuluh penerbangan yang menuju Medan mengalihkan pendaratan (divert) dan kembali ke bandara asal (return to base). Yakni tiga penerbangan Merpati rute Sinabang-Medan dan Gunung Sitoli-Medan 'divert' ke Pekanbaru dan rute Pekanbaru-Medan melakukan 'return to base', pesawat SMAC rute Blang Pidi-Medan dan Susi Air rute Sinabang-Medan masing-masing 'divert' ke Kota Cane. Kemudian Lion JT 394 dan Kartika 3Y 073 masing-masing rute Penang, Malaysia-Medan memilih 'divert' ke Batam, Garuda Indonesia GIA 141 Banda Aceh-Medan melakukan 'return to base', pesawat Nomad milik TNI AU Padang-Medan ?divert? ke Sibolga dan pesawat foto udara Simelue-Medan 'divert' ke Pekanbaru.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008