Tangerang (ANTARA News) - Karena beras bagi warga miskin (raskin) di Wilayah Kota Tangerang, Banten, berkualitas jelek dan berkutu, maka Pemkot setempat melakukan protes dengan melayangkan surat ke Menko Kesra, Aburizal Bakrie di Jakarta. "Kita sudah membuatkan surat kepada menteri bahwa beras raskin yang disalurkan di wilayah ini kualitasnya jelek dan tidak layak untuk dikonsumsi," kata Walikota setempat H. Wahidin Halim di Tangerang, Selasa. Kualitas jelek untuk warga kurang mampu! Dia menyebutkan, beras dengan kualitas jelek yang dibagikan untuk warga kurang mampu di Kecamatan Larangan itu merupakan pengiriman langsung dari Bulog Banten. Halim menyatakan masalah tersebut terkait pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Larangan dan melihat beras yang disalurkan tidak layak untuk dikonsumsi apalagi bagi warga miskin. Ini merupakan penghinaan! Hal ini merupakan suatu penghinaan terhadap penduduk dan tidak sesuai dengan janji Menko Kesra Aburizal Bakrie beberapa waktu lalu di Jakarta dalam suatu rapat dengan Gubernur dan Walikota se- Indonesia. Bila beras yang dikirim Bulog itu dengan kualitas jelek, maka Pemkot setempat berhak untuk menahan dan tidak meyalurkan kepada penduduk yang berhak menerimanya. Bahkan Halim menyebutkan beras itu dipulangkan kembali ke gudang Bulog di Serang untuk ditukarkan dengan mutu yang baik dan layak untuk dikonsumsi. Namun Halim tidak menjelaskan berapa ton jumlah beras yang berkualitas tidak baik itu untuk dipulangkan dengan alasan datanya ada pada dinas terkait, bahwa hakikinya beras yang disalurkan tentu tidak mengandung kutu. Beras raskin disalurkan di Kecamatan Larangan sebanyak 28,895 ton dan dibagikan kepada 1.993 rumah tangga miskin di wilayah yang berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan itu. Sedangkan jatah raskin untuk Kota Tangerang yang terdiri dari 13 kecamatan dan 10 kelurahan sebanyak 468,810 ton diperuntukan bagi 31.25 rumah tangga. Dia mengatakan, surat protes itu telah dibuatkan oleh Sekda Pemkot Tangerang H. Harry Mulya Zein dan juga ditembuskan kepada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan pejabat terkait lainnya agar mereka mengetahui kondisi sebenarnya. Pada prinsipnya, raskin yang disalurkan harus layak untuk dimakan dan tidak mengandung kutu dengan butir yang masih utuh dengan tingkat patah lebih rendah, kata Halim yang juga Ketua Umum kesebelasan Persikota, Tangerang itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008