Jakarta (ANTARA News) - Putaran final Euro 2008 yang akan digelar di Austria dan Swiss pada 7-29 Juni akan menjadi debut bagi Polandia dalam kejuaraan sepak bola terbesar negara-negara Eropa tersebut. Kejuaraan empat tahunan yang digelar kali ini memang paling mengembirakan bagi Polandia. Dalam 12 kali keikutsertaan mereka sebelumnya pada babak kualifikasi, selalu berakhir dengan kegagalan dan kini mereka berhasil menjadikan penampilan ke-13 mereka untuk bisa lolos untuk pertamakalinya ke putaran final. Meskipun tampil pada Piala Dunia 2006 di Jerman, namun prestasi terbaik Polandia pada kejuaraan sepak bola Eropa sebelumnya terjadi tahun 1980, hampir lolos ke putaran final dengan hanya terpaut satu poin di bawah Belanda pada babak kualifikasi. Di Piala Dunia 2006 Jerman, Polandia langsung tersingkir pada tahapan grup putaran final tersebut, setelah menelan kekalahan 0-2 dari Ekuador, kalah 0-1 dari Jerman. Meskipun kemudian menang 2-1 atas Kosta Rika, mereka harus puas di urutan ketiga grup. Perjalanan Polandia menuju putaran final Euro 2008 berawal tidak menggembirakan. Kekalahan 1-3 dari Finlandia pada pertandingan pertama kualifikasi dan kemudian ditahan imbang 1-1 oleh Serbia, seperti akan membuat Polandia kembali harus bermimpi tampil di putaran final. Namun tim yang diasuh pelatih asal Belanda Leo Beenhakker itu bisa mengembalikan kepercayaan diri mereka dan perlahan tapi pasti mereka malah membuat kejutan dengan berhasil lolos dengan posisi sebagai juara grup dalam kualifikasi tersebut, di atas tim kuat Portugal. Euzebiusz Smolarek menjadi mesin gol Polandia selama kualifikasi dengan sembilan gol yang dia buat, termasuk dua gol ke gawang Belgia, yang memastikan Polandia lolos ke putaran final untuk pertamakalinya. Hasil imbang 2-2 pada pertandingan terakhir di Serbia, membuat Polandia menjadi juara grup dengan total nilai 28 dari 14 pertandingan, unggul satu poin dari Portugal yang menjadi favorit. Bukan unggulan Meski lolos dengan predikat sebagai juara grup pada kualifikasi, namun Polandia dianggap sebagai tim bukan unggulan di grupnya. Anggapan tersebut bisa saja benar soalnya di putaran final ini, Polandia harus bersama salah satu tim favorit, Jerman, kemudian Kroasia, dan tuan rumah Austria, di Grup B. Pada Grup B tersebut, Polandia akan langsung menghadapi Jerman pada 8 Juni, kemudian menghadapi tuan rumah Austria pada 12 Juni, dan terakhir melawan Kroasia pada 16 Juni. Penampilan Polandia pada pertandingan pemanasan jelang putaran final juga seperti memperkuat posisi mereka sebagai bukan tim favorit. Mereka ditahan imbang 1-1 oleh Macedonia dan tampil kurang greget meski menang 1-0 atas Albania. Pada pertandingan pemanasan terakhir, Polandia ditahan imbang 1-1 oleh Denmark. Namun pelatih Polandia Leo Beenhakker masih yakin kalau tim asuhannya itu bisa kembali meneruskan kejutan dan hasil bagus pada putaran final tersebut. Skuad yang dibentuknya saat ini setidaknya ingin mengulangi lagi keberhasilan generasi sebelumnya yang dipimpin mantan striker Juventus Zbigniew Boniek, yang menempati posisi ketiga pada Piala Dunia 1982 di Spanyol dan mencapai 16 besar di Meksiko empat tahun kemudian. Dengan pemain seperti Smolarek yang sudah membuktikan ketajaman pada babak kualifikasi, dan juga Maciej Zurawski, serta penjaga gawang Artur Boruc, membuat Beenhakker tetap optimis, Polandia bisa berbuat lebih. Tidak ketinggalan juga, kehadiran pemain tengah kelahiran Brazil Roger Guerreiro, yang baru mendapat kewarganegaraan Polandia April lalu, diyakini akan memberi tambahan kekuatan untuk meraih sukses. Namun begitu, konsistensi, disiplin, dan semangat bertanding akan menjadi faktor penting bagi Polandia agar bisa berbuat lebih dalam debutnya tersebut. Beenhakker yakin Polandia akan bisa membuat kejutan saat menghadapi Jerman, begitu juga saat menghadapi Austria dan juga pada pertandingan terakhir melawan Kroasia. Tentunya mereka akan memanfaatkan segala peluang yang ada agar tidak pulang lebih awal dan bisa meneruskan kejutan melewati tahapan grup, ke delapan besar. Namun seandainya Polandia gagal melewati tahapan grup, maka ini akan menjadi kegagalan ketiga mereka secara beruntun, setelah juga tersingkir pada tahapan grup di Piala Dunia 2002 dan 2006. Berikut ini skuad Polandia: Penjaga gawang: 1-Artur Boruc (Celtic), 12-Tomasz Kuszczak (Manchester United), 22-Lukasz Fabianski (Arsenal) Belakang: 13-Marcin Wasilewski (Anderlecht), 4-Pawel Golanski (Steaua Bucharest), 2-Mariusz Jop (FC Moscow), 6-Jacek Bak (Austria Vienna), 14-Michal Zewlakow (Olympiakos Piraeus), 23-Adam Kokoszka (Wisla Krakow), 3-Jakub Wawrzyniak (Legia Warsaw). Tengah: 18-Mariusz Lewandowski (Shakhtar Donetsk), 5-Dariusz Dudka (Wisla Krakow), 16-Jakub Blaszczykowski (Borussia Dortmund), 19-Rafal Murawski (Lech Poznan), 15-Michal Pazdan (Gornik Zabrze), 10-Lukasz Gargula (Belchatow), 8-Jacek Krzynowek (Wolfsburg), 20-Roger Gerreiro (Legia Warsaw), 17-Wojciech Lobodzinski (Wisla Krakow). Depan: 9-Maciej Zurawski (Larissa), 7-Euzebiusz Smolarek (Racing Santander), 11-Marek Saganowski (Southampton), 21-Tomasz Zahorski (Gornik Zabrze).(*)

Pewarta: Oleh Irwan Suhirwandi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008