Zurich, Swiss (ANTARA News) - Setelah kalah 0-3 dari Belanda pada laga perdana, nasib Italia akan ditentukan pada partai "hidup-mati" melawan Rumania di Grup C, Jumat (13/6), dan juara dunia itu siap melakukan perubahan. Harian Italia La Gazetta dello Sport berspekulasi bahwa pelatih Roberto Donadoni, yang dicaci media Italia karena kekalahan itu, mungkin akan mengganti lima pemain juga mengubah formasi permainan dari 4-3-3 menjadi 4-3-1-2. Jika itu terjadi maka pemain depan Luca Toni akan memiliki teman berjuang di lini depan saat menghadapi Rumania. "Skor 3-0 itu sangat berat bagi kami dan, sejujurnya, kami tidak layak kalah sebanyak itu. Perbedaan performa tidak sampai sejauh itu," kata Donadoni. "Sekarang kami harus menata ulang tim menghadapi Rumania. Kami adalah sekelompok pemain yang sama dengan yang menang di Skotlandia untuk lolos ke putaran final dan kami harus konsentrasi kepada tujuan yang sama," tegasnya. "Kami sangat terpukul di ruang ganti tetapi masih ada dua pertandingan untuk dimainkan --kami kalah dalam pertempuran tetapi belum dalam peperangan," tandasnya. Pemain depan veteran Alessandro Del Piero mungkin nanti akan masuk tim utama bersama Antonio Cassano karena Italia harus menang. Di lini pertahanan, Marco Materazzi bisa diganti oleh Giorgio Chiellini dan bek kanan veteran Christian Panucci mungkin diganti Fabio Grosso. Di lapangan tengah juga tampaknya Gennaro Gattuso harus memberi jalan kepada pemain AS Roma Daniele De Rossi. Apapun pilihan Donadoni, para pemain sadar mereka harus bereaksi dan tampil lebih kuat dari sebelumnya. "Kami menerima semua kritik setelah kekalahan, itu normal tapi kami tahu nilai kami," tambah striker Italia Toni. "Melawan Rumania kami akan mencoba menemukan kembali Italia yang kuat seperti di kualifikasi dan kami akan melakukan segalanya untuk menang," tuturnya. Toni juga mengatakan bahwa meski dirinya diandalkan untuk mencetak gol, tidak masalah baginya siapapun nanti yang menggolkan asal Italia menang. "Bahka jika (kiper Gianluigi) Buffon mencetak gol pun tidak masalah," ujarnya. Toni tidak menganggap absennya kapten Fabio Cannavaro menjadi penyebab kekalahan tersebut dan ia mengatakan meski bek kawakan itu bermain, Italia tetap akan kalah. Ia meminta semua pemain di tim Italia bangkit untuk membayar utang kepada pelatih Donadoni. "Semua orang membantai Donadoni jadi kemenangan yang bagus atas Rumania akan bagus untuknya," kata Toni. Tim Yang Sama Sementara itu Rumania diperkirakan akan menurunkan tim yang sama yang berhasil membuat Prancis frustrasi dengan menahan imbang juara Euro 2000 itu 0-0 pada laga pertama Grup C. Kapten Rumania Cristian Chivu memperingatkan Italia bahwa mereka masih memiliki ramuan rahasia selain permainan bertahan yang memberi mereka satu poin pada laga pertama. "Kami bisa berbahaya saat menyerang," tegas bek klub Italia Inter Milan itu. "Pertandingan melawan Prancis sangat rapat tetapi melawan Italia kami seharusnya mendapat ruang lebih luas karena mereka harus mencetak gol dengan segala cara," jelasnya. Ancaman tersebut disuarakan juga oleh pemain Rumania lainnya Marius Niculae. "Jika kami bisa imbang dengan Prancis, itu menunjukkan kapabilitas kami untuk lolos dari grup ini," tegasnya. "Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan tetapi pertandingan melawan Prancis menunjukkan bahwa kami bisa jika bekerja keras dan menjaga stamina kami," paparnya. Tidak ada satu pun pemain Rumania yang mengaku terkejut melihat kenyataan bahwa sang juara dunia ditaklukkan Belanda. "Italia masih hebat dalam menyerang, tapi dalam bertahan...?" kata bek kanan Cosmin Contra. Kalimatnya yang terputus itu merefleksikan bahwa lini pertahanan Italia tanpa Cannavaro lebih mudah ditembus, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008