Bern, Swiss, (ANTARA News) - Pelatih Prancis Raymond Domenech mengatakan timnya seharusnya mendapat hadiah penalti dalam pertandingan melawan Belanda yang berakhir 1-4. Runner up Piala Dunia 2006 itu kini dalam posisi terancam terdepak dari grup C. Prancis mengawali penampilan di Euro 2008 dengan skor imbang 0-0 melawan Rumania. Domenceh mengatakan Prancis seharusnya berhak mendapat penalti ketika tendangan Thierry Henry di menit ke-48 diblok oleh bek Andre Ooijer. Ketika itu Belanda sudah unggul 1-0. Prancis tidak pernah kalah dengan skor begitu telak sejak 1958. Kekalahan telak terakhir terjadi pada 1958 ketika mereka dikalahkan Brazil 2-5 dalam semifinal Piala Dunia. Wasit Jerman Herbert Fandel mengabaikan protes Prancis yang bersikeras bahwa pemain Belanda menyentuh bola dengan tangan. "Kami telah mencoba tapi penyelesaiannya buruk. Kiper lawan yang cemerlang dan kepemimpinan wasit membuat kami gagal membuat gol yang seharusnya bisa membuat kami bangkit," katanya. "Sayangnya kami tidak punya rekaman videonya. Saya tidak suka mencari alasan dan ini memang bukan alasan," kata Domenceh. Kini, syarat lolos ke perempat final bagi Prancis adalah harus mengalahkan Italia dan Rumania kalah melawan Belanda. Dalam pertandingan melawan Belanda, Prancis sebenarnya memiliki banyak peluang dibanding ketika mereka melawan Rumania. Namun, pertahanan Prancis yang biasanya solid, Jumat malam itu tampak gagal membendung serangan-serangan balik Belanda. "Mungkin Anda bisa mengatakan bahwa kami tampil lebih baik dibanding sebelumnya. Kelemahan kami justru di pertahanan, yang biasanya merupakan kekuatan kami," kata Domenech. "Pertandingan melawan Italia akan keras. Ini akan menjadi final kecil kami. Kami harus memanfaatkannya untuk menunjukkan apa yang kami bisa dan berharap hasilnya berpihak pada kami," tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008