Surabaya (ANTARA News) - Tim robot "Jump-Be" dari PENS ITS Surabaya akhirnya menjuarai Kontes Robot Indonesia (KRI) 2008 di Balairung UI Jakarta, Minggu, sehingga berhak mewakili Indonesia ke kontes serupa tingkat internasional di ABU Robocon 2008 di Pune, India. "Menariknya, babak grand final KRI kali ini seakan mengulang drama penyisihan di tingkat Regional IV (Jatim-Indonesia Timur) yakni Jump-Be bertemu Khil_G (Unibraw Malang)," kata staf Humas ITS, Indah, ketika menghubungi ANTARA News dari Jakarta. Dalam kontes robot tingkat nasional yang bertemakan "Robot Panjat Pinang" itu, katanya, grand final antara Jump-Be dengan Khil_G berlangsung sangat ketat dan seru, karena tim Khil_G mampu menahan tim Jump-Be untuk tidak melakukan Govinda (nilai sempurna). Namun, tim Jump-Be terbilang cukup mudah mengalahkan tim Khil-G dari Unibraw yang memang baru pertama kalinya lolos ke babak final. Agaknya, tim Jump-Be mengambil strategi untuk mengumpulkan poin dan bukan Govinda. "Jump-Be lolos ke babak grand final setelah mengalahkan tim Palapa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, sedangkan tim Khil_G lolos karena mengalahkan tim Koumori dari ITS seperti yang terjadi pada semifinal Regional IV pada 17 Mei lalu," katanya. Di babak semifinal antara tim Koumori dari ITS dan tim Khil_G dari Unibraw cukup seru, karena keduanya menghasilkan skor yang sama yakni 15 : 15, setelah tiga robot otomatis dari kedua tim saling bertabrakan di tengah lapangan. "Dewan juri akhirnya memutuskan tim Khil_G Unibraw sebagai pemenang, karena berhasil lebih dulu mengambil yellow butter," katanya. Menanggapi kekalahan tim Koumori itu, pembimbing tim ITS, Rudy Dikairono, mengakui kekalahan tim asuhannya disebabkan kesalahan strategi. ?Harusnya robot otomatis yang gabungan mengambil white butter lebih dulu, sehingga minimal bisa mengumpulkan poin tinggi,? katanya, sebagaimana dikutip Indah. Setting robot otomatis mengambil yellow butter lebih dulu ternyata gagal karena bertabrakan, sehingga robot pun berhenti dan tidak bisa dilakukan "retry" (setting ulang), karena sudah bersentuhan dengan lawan. "Meski gagal meraih juara pertama, tim Koumori dari ITS masih layak berbangga karena berhasil dinobatkan dewan juri yang dipimpin Wahidin Wahab (UI) sebagai robot dengan desain terbaik (The Best Design) KRI 2008," kata Indah. Ia menambahkan kegagalan tim ITS meraih posisi atas pada KRI seakan terbayarkan pada KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) 2008, karena robot al_FajRy dari ITS berhasil meraih juara II (runner up) untuk divisi Senior Berkaki. "PENS-ITS sendiri berhasil meloloskan dua robotnya sebagai juara di KRCI yakni gho-zie sebagai juara I divisi Expert Single dan TENSAI sebagai juara II divisi Senior Beroda," katanya. Untuk pertandingan KRCI bertema "Robot Pemadam Api" itu, penilaian juara hanya didasarkan pada skor tertinggi dari semua peserta. Tiap peserta diberi kesempatan untuk berlaga sampai tiga kali. KRCI terbagi dalam empat divisi yakni Senior Berkaki, Senior Beroda, Expert Single, dan Expert Swarm. "Untuk uara nasional KRCI akan mewakili Indonesia pada kontes serupa di Trinity Fire Fighting Robocon 2009 di Trinity College of Technology, Amerika Serikat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008