Ambarawa (ANTARA News) - Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah maupun Pemilu 2009 mendatang, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta semua warga dan simpatisan PDIP agar jangan mudah dipengaruhi dan disuap. "Jika warga kita (PDIP) seperti itu, nantinya keseluruhan bangsa ini tidak punya harga diri lagi, mudah dibeli dan disuap," katanya di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, ketika berkampanye untuk pasangan calon gubernur/wakil gubernur yang diusung PDIP, Bibit Waluyo-Hj Rustriningsih, di hari terakhir kampanye Pilkada Provinsi Jateng. Megawati berulang kali mendesak supaya semua warga menolak perilaku mudah dibayar dan disuap. Menurut dia, seluruh warga negara harus memiliki jatidiri serta sikap tegas dalam menentukan sikap politik. Megawati yang didampingi pasangan Bibit-Rustriningsih juga meminta kadernya jangan mudah diintimidasi atau diprovokasi dalam berbagai kegiatan di mana saja. "Bung Karno ketika akan wafat benar-benar sangat sedih. Beliau mengatakan, `Kok rakyatku sudah hidup di negara merdeka, masih takut kepada bangsa sendiri`," kata Megawati. Jika mentalitas seperti itu terus dibiasakan, lanjutnya, kekhawatiran Bung Karno mengenai mentalitas bangsa kuli atau pengemis, masih akan terus berlanjut. "Jangan kita jadi mental budak lagi atau bangsa kuli seperti di masa penjajahan dulu. Mari kita terus kerja keras dan bergotong royong. Bantuan dari pemerintah, seperti bantuan langsung tunai (BLT) jangan membuat masyarakat jadi manja, pasrah, dan mudah menyerah," katanya. Pada akhir sambutannya, Megawati menyerukan agar penebaran benih ikan, bibit padi jenis MSP (Mari Sejahterakan Petani) dan pancingan dana-dana mikro terus digulirkan oleh kader partai melalui kelompok tani, nelayan dan lainnya. Pilkada Provinsi Jawa Tengah akan berlangsung pada 22 Juni 2008 dan mulai Kamis (19/6) tahapan Pilkada memasuki minggu tenang. Terkait dengan minggu tenang itu, Megawati meminta agar masyarakat memanfaatkan waktu itu sebaik-baiknya. "Karena justru ada yang minggu tenang tapi tidak tenang karena ada serangan fajar dan bagi-bagi sembako," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008