Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antar-bank Jakarta pada Rabu ditutup senilai Rp9.283/9.289, akibat menguatnya dolar AS di pasar regional yang memicu pelaku melepas rupiah, setelah pagi hari sempat menguat. Rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp9283/9.289 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.281/9.317 per dolar AS. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib mengatakan, posisi rupiah saat ini dinilai cukup aman, karena koreksi harga yang tipis. Koreksi harga itu terjadi, karena pelaku lokal mengikuti pelaku asing yang membeli dolar AS karena ada dugaan bank sentral AS dalam waktu dekat akan menaikkan suku bunga AS, katanya. Aksi beli dolar AS di pasar regional oleh pelaku asing, lanjut dia, mengakibatkan dolar AS naik terhadap yen dan euro. Dolar AS terhadap yen naik menjadi 108,08 dari sebelumnya 107,42 dan euro melemah jadi 1,5473 dari sebelumnya 1,5508 serta terhadap yen menjadi 167,26 dari 167,39, ucapnya. Menurut dia, rupiah masih berpeluang untuk naik lagi hingga mencapai angka Rp9.250 per dolar AS, karena pasar lokal cenderung masih mendukungnya. Apalagi, sejumlah investor asing baik dari Australia maupun dari kawasan Timur Tengah yang cenderung masuk di sektor perbankan akan membuat pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh lebih cepat, katanya. Stabilnya rupiah yang berada di bawah angka Rp9.300 per dolar AS, lanjut dia menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap bagus. Oleh karena itu, Indonesia dinilai investor masih merupakan pasar potensial yang harus digarap lebih baik, ucapnya. Harga minyak mentah dunia yang saat ini turun hingga mencapai 134 dolar AS (sebelumnya sempat mencapai 139) juga memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan rupiah untuk menuju posisi yang lebih baik. Kedepan rupiah akan terus bergerak naik karena dukungan yang cukup kuat terutama dari otoritas moneter yang kini memiliki cadangan devisa yang semakin besar, demikian Kostaman Thayib. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008