Pekanbaru (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, Kamis sore, dijadwalkan bertemu dengan investor asal Qatar untuk membicarakan rencana kerjasama pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara berdaya 2x150 Mega Watt (MW). Investor Qatar itu tertarik untuk mendanai proyek itu dan dalam pertemuan hari ini akan membicarakan mengenai sumberdaya manusia, kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau, Emrizal Pakis. Sementara untuk pembahasan lainnya, di antaranya kendala regulasi energi yang hingga kini masih dimonopoli oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan dibicarakan bersama pemerintah pusat. "Kendalanya tentang kontrak kerja investor asing di sektor energi yang batas waktunya hanya bisa satu tahun. Investor menilai itu merugikan," katanya. Namun demikian, Emrizal menyatakan Pemprov Riau berharap segala kendala regulasi tersebut dapat segera diatasi mengingat investasi dibidang kelistrikan sangat diperlukan bagi Riau. "Riau sendiri hingga saat ini masih mengalami defisit energi listrik sebesar 130 MW, karenanya investasi tersebut memberikan kesempatan besar untuk membantu mengatasi permasalahan listrik di Riau," katanya. Karena itu, Pemerintah Provinsi Riau meminta pemerintah pusat untuk segera mengakomodir regulasi bagi investor asing di sektor energi. Selain itu ia juga menambahkan, kandungan batubara di wilayah Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi cukup memadai sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Meski ia tidak mau menjelaskan secara rinci berapa besar kandungan batubara yang ada, namun ia memastikan dapat bertahan hingga puluhan tahun. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008