Jakarta (ANTARA News) - Harga minyak mentah Indonesia (ICP) sepanjang 2008 diperkirakan rata-rata akan mencapai sekitar 120 dolar AS per barel, atau lebih tinggi dari proyeksi pemerintah 110 dolar AS per barel. "Proyeksi EIA (Energy Information Administration-red) per 10 Juni harga WTI (West Texas Intermediate-red) untuk keseluruhan 2008 sekitar 122 dolar AS per barel, yang terutama didorong oleh melemahnya peningkatan produksi negara-negara non-OPEC," kata Direktur Perencanaan Makro Kemeneg PPN/Bappenas, Bambang Prijambodo, di Jakarta, Jumat. Sedangkan harga minyak mentah Indonesia (ICP), katanya, adalah sekitar 2-3 dolar AS di bawah harga WTI. "Memang masih ada pengaruh musiman, seperti musim liburan di Belahan Bumi Utara, namun masalah utamanya adalah ekpektasi meningkatnya konsumsi minyak secara signifikan, terutama di negara non-OPEC dan melemahnya produksi non-OPEC sehingga sulit memenuhi permintaan dunia," katanya. Selain itu, jelasnya, masih ada faktor pengumuman turunnya cadangan minyak AS beberapa waktu lalu yang langsung ditanggapi pasar dengan menaikkan harga minyak dunia. Ditambahkannya, harga 122 dolar AS per barel itu juga telah memperhitungkan adanya peningkatan produksi minyak yang signifikan, terutama dari AS, Brazil, dan Azerbaijan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008