Jakarta, (ANTARA News) - Partai Golongan Karya akan melakukan rapat secara mendadak untuk mengevaluasi kekalahan calon yang diusung partai itu pada Pilkada Provinsi Jawa Tengah. Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Priyo Budi Santoso mengatakan kepada pers, pada Senin malam (23/6) partainya akan melakukan rapat mendadak itu mengingat banyaknya desakan dari internal partai untuk mengevaluasi kesalahan strategi kampanye di berbagai Pilkada. Menurut hitung cepat terhadap Pilkada Jateng yang dilakukan beberapa lembaga, pasangan Bibit Waluyo/Rustriningsih yang diusung PDI Perjuangan memperoleh suara tertinggi hingga sekitar 44 persen. Sementara pasangan Bambang Sadono/Muhammad Adnan yang diusung Partai Golkar hanya memperoleh sekitar 22 persen. "Secara nasional, partai kami memang masih unggul karena menurut catatat terakhir, sebanyak 41,2 persen Pilkada kabupaten dan kota dimenangkan Partai Golkar. Kita memang hanya jeblok di (Pilkada) provinsi," katanya. Menanggapi usulan musyawarah nasional partai akibat kekalahan beruntun di beberapa pilkada seperti Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Sumatra Utara dan Jawa Tengah, Priyo tidak berkomentar banyak. "Kalau kekalahan terjadi pada Pemilu Legislatif 2009, usul itu sah-sah saja untuk dipertimbangkan," katanya. Mengenai kekalahan-kekalahan di pilkada provinsi, Priyo menjelaskan, ada dua faktor utama. Pertama, strategi kampanye yang sering keliru, dan kedua faktor figur yang ditampilkan. "Partai kami tergolong paling demokratis dalam menentukan figur karena 60 persen ditentukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan DPD II. Hanya 40 persen oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), dan itu pun hanya mengesahkan. Sementara itu partai tertentu, kewenangan utama di tangan Ketua Umum DPP masing-masing," katanya. Ia mengatakan, hal itu membuat figur dari bawah yang sering terlalu dipaksakan kalah pamor dengan calon dari partai lain yang lebih bagus. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008