Manado (ANTARA News) - Mantan Ketua DPR RI, Akbar Tandjung mengaku, belum membangun komunikasi politik dengan PDIP, terkait hasil survei lima besar Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Megawati Soekarnoputri. "Nama saya terjaring lima besar hanya dibaca melalui media, namun hingga saat ini belum ada deal-deal politik dengan PDIP dan Ibu Megawati," kata Akbar Tandjung, di sela-sela bedah buku "The Golkar Way" di Manado, Rabu. Akbar masih membuka diri dengan Partai Golkar, untuk masuk bursa Calon Presiden (Capres) dan Cawapres pada Pemilu 2009 mendatang, sehingga belum bisa memastikan apakah ikut dengan PDIP atau dengan partai lainnya. "Saya tentunya banyak berterima kasih pada PDIP seandainya saya benar-benar dilirik, tetapi itu masih dalam proses panjang," katanya. Apalagi lima nama yang disebut-sebut layak mendampingi Megawati pada Pemilihan Presiden 2009 mendatang, seperti Akbar Tandjung, Wiranto, Sultan Hamengkubuwono X, Hidayat Nur Wahid dan Sutiyoso, hanya melalui survei dan belum keputusan resmi politik. Sementara itu, Akbar Tandjung mengharapkan kepada pengurus Partai Golkar, untuk tetap menggunakan mekanisme konvensi pada penjaringan Capres dan cawapres, karena memiliki nilai positif cukup baik. Pola konvensi merupakan bentuk pembelajaran politik pada tubuh Partai Golkar, serta sangat terbuka dalam menentukan kriteria calon kepala negara, serta sangat baik untuk Partai Golkar itu sendiri dan bangsa ke depan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008