Jakarta, (ANTARA News) - Panitia Anggaran DPR siap memangkas rekomendasi volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam APBN 2009 yang mencapai 38,8 juta kilo liter, atau lebih tinggi dari usulan awal pemerintah, 32 juta kiloliter. "Pemotongan volume subsidi bisa saja. Usulan pemerintah kan 32 juta kiloliter, sedangkan komisi VII kan 38 juta kiloliter. Itu kita kaji lagi, bisa kita potong lagi," kata Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR, Harry Azhar Aziz di Jakarta, Kamis. Prinsip yang dipegang pemerintah yakni alternatif apapun dalam mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia yang tidak akan mengganggu defisit anggaran yang sudah disepakati. "Bu Ani (Menkeu Sri Mulyani Indrawati-red) bilang kalau defisit tidak diganggu berarti ada pemotongan yang lain. Yang dimaksud adalah pemotongan belanja kementerian lembaga (K/L-red), mungkin pemotongan utang, atau pemotongan volume subsidi, bisa saja," katanya. Dia menegaskan, meski telah menetapkan batas atas asumsi harga minyak Indonesia (ICP) 2009 yang masih bisa ditanggung pemerintah, sebesar 130 dolar AS per barel. Pihaknya belum memutusukan berapa volume BBM bersubsidi yang diguyur ke masyarakat. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008