Jakarta (ANTARA News) - Mantan ketua MPR RI Amien Rais menyatakan, kalangan mahasiswa dan pers harus mengawal proses hak angket DPR RI terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) agar tidak "menguap".
"Saya imbau mahasiswa dan media massa agar mengurung Pansus hak angket ini. Insya Allah tidak ke mana-mana," kata Amien setelah menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk " Posisi dan Orientasi Harakah Nahdliyah di Tengah Umat Islam Global" di gedung PBNU, Jakarta, Kamis.
"Kalau tidak dikurung, biasanya hangat-hangat tahi ayam," tambah Amien.
Dikatakannya, pelaksanaan hak angket BBM sangat penting sebagai titik tolak untuk membenahi dunia perminyakan di tanah air yang diduga sarat skandal.
"Mudah-mudahan Pansus hak angket ini bisa mengungkap berbagai skandal yang sekarang dapat ditutupi," kata Amien yang menyebut berbagai skandal itu antara lain berupa mafia, penggelapan, penyelundupan, pencucian uang, dan lainnya.
Ia juga berharap Pansus dapat mengungkap dana simpanan BP Migas yang disebut-sebut berjumlah Rp220 triliun namun setelah diperiksa BPK ternyata hanya tinggal Rp21 trliun.
"Kalau dibiarkan secara fair, (pelaksanaan hak angket) ini akan menguntungkan Indonesia bukan main. Saya yakin ini akan jadi bola perbaikan yang luar biasa," katanya.
Ditanya apakah pelaksanaan hak angket bisa mengarah pada pemakzulan, Amien mengajak semua pihak untuk tidak berfikir ke arah itu.
Menurut dia, pemakzulan itu tidak terlalu penting, apalagi masa kerja pemerintahan sekarang tinggal 14 bulan. Ia khawatir jika yang dituju pemakzulan justru tidak membawa manfaat bagi bangsa Indonesia.
"Hak angket ini cara menebus dosa DPR pada rakyat karena selama ini DPR lebih membela pemilik modal, korporasi, modal asing. Kalau lenyap, tebusan dosa tak tertunaikan," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008