Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, merombak dan melantik 27 direksi dan dua komisaris dari sembilan BUMN karya di Gedung Kementerian Negara BUMN, Jakarta Pusat, Jumat. "BUMN harus bergerak lebih cepat dan karena hidup penuh risiko jadi pimpinan BUMN harus bergerak lebih cepat agar tidak kalah dengan swasta," kata Sofyan Djalil. Ia melantik direksi pada sembilan BUMN karya yaitu PT Indah Karya, PT Indra Karya, PT Bina Karya, PT Amarta Karya, PT Nindya Karya, PT Waskita Karya, PT Istaka Karya, PT Yodya Karya, dan PT Pembangunan Perumahan. Khusus pada PT Amarta Karya selain terdapat pergantian direksi juga dilakukan pergantian dua anggota dewan komisarisnya. Jumlah direksi BUMN yang dilantik pada kesempatan itu sebanyak 27 orang. Ia menegaskan BUMN harus mengedepankan kesejahteraan dan kesehatan karyawannya termasuk mendaftarkan karyawannya sebagai anggota asuransi kesehatan dan jaminan hari tua. Ia mengatakan, BUMN banyak tersandung kasus hukum yang disebabkan karena banyak hal termasuk kontrak yang tidak menguntungkan. "Untuk itu BUMN butuh legal yang kuat. Saat ini saja ada 1.400 kasus hukum yang menjerat BUMN," katanya. Sejak 15 Januari hingga 27 Juni 2008 telah dilakukan pelantikan terhadap 72 direksi dan 52 komisaris/Dewan Pengawas dari 30 BUMN. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008