Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 20 granat nanas aktif ditemukan oleh dua pembantu rumah tangga saat menggali pondasi untuk tahanan benteng rumah mewah di Jalan Gunung Kareumbi No.4 Kota Bandung, Jumat. Granat itu ditemukan Sarjo (40) dan Yono (38) ketika keduanya tengah menggali tanah untuk pondasi pagar yang terletak di bagian belakang rumah milik majikannya. "Benda itu ditemukan pada kedalaman semeter, awalnya dua butir kemudian lima butir. Ada peti besi juga yang sudah lapuk," kata Yono. Yono menyebutkan, penemuan granat itu berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu ia bersama Sarjo tengah menggali tanah, tiba-tiba cangkulnya membentur benda keras. Setelah dibersihkan, terdapat dua benda bulat. Akibat penasaran, penggalian diteruskan dan akhirnya ditemukan lima butir granat lain yang tersimpan di dalam kotak besi yang sudah lapuk. Yakin yang ditemukannya granat, kedua pegawai itu melaporkan kepada majikannya yang kemudian mengontak Polsekta Cidadap dan Polresta Bandung Tengah. Kapolsekta Cidadap AKP Yusdanial selanjutnya menurunkan personilnya ke lokasi dan mem-`police line` lokasi penemuan granat yang diduga sudah terkubur puluhan tahun itu. Tim Gegana Polda Jawa Barat diturunkan untuk mengevakuasi kelima granat nenas yang sudah terbungkus tanah itu. Evakuasi senjata ledak itu baru tuntas sekitar pukul 15.30 WIB dengan jumlah keseluruhan 20 butir. Granat-granat itu dibawa tim Gegana Brimob Polda Jabar ke markasnya di Cikeruh Kabupaten Sumedang untuk dijinakkan. Sementara itu pemilik rumah, Boy menyebutkan ia dan keluarganya sudah 15 tahun tinggal di rumah yang berlokasi di Kelurahan Ciumbuleuit RT06/RW06 Kecamatan Cidadap Kota Bandung itu. Namun selama ini tidak pernah ditemukan benda semacam itu, termasuk saat membangun rumah itu. "Saya sudah 15 tahun tinggal di rumah ini, tapi baru sekarang menemukan benda seperti ini," kata Boy. Sementara itu Kapolsek AKP Yusdanial menyebutkan granat jenis nanas itu diduga peninggalan penghuni rumah tua yang dulunya dihuni warga Belanda. "Granat itu sudah terkubur sejak puluhan tahun, nggak ada unsur apapun dari penemuan benda itu. Benda itu dibawa ke markas Brimob untuk diidentifikasi sekaligus dijinakkan," kata Boy.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008