Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta Praja Muda Karana (Pramuka) menjadi contoh keragaman bangsa demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam amanat selaku pembina upacara pada Pembukaan Raimuna Nasional IX Tahun 2008 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Jumat, Presiden Yudhoyono menyatakan bangga dan berterima kasih kepada Pramuka yang telah memberi contoh membangun kebersamaan. "Mereka yang datang ke sini adalah contoh bahwa mereka datang dalam tekad dan cita-cita untuk bangun bangsa ini," ujarnya di hadapan sekitar 11 ribu Pramuka dari seluruh provinsi itu. Kepala Negara minta Pramuka terus menjadi contoh nyata bagi bangsa Indonesia dalam membangun kebersamaan dan memelihara tekad membangun bangsa. Sesuai kegiatan Raimuna IX yang bercorak edukatif, konstruktif, sekaligus rekreatif, Presiden berharap peserta Raimuna yang terdiri atas Pramuka penegak dan pandega berusia 16-25 tahun itu menjadi generasi muda mandiri, berdaya saing, dan unggul. Sebagai Ketua Majelis Pembina Gerakan Pramuka, Presiden minta kegiatan Pramuka diteruskan di seluruh Indonesia. "Jaga kehormatan baret coklat yang Pramuka kenakan. Saya juga kenakan baret coklat untuk jaga kehormatan Pramuka," ujar Presiden yang mengenakan seragam Pramuka lengkap dengan segala atributnya. Sementara itu Ketua Kwartir Nasional Pramuka Azrul Azwar dalam laporannya inta dukungan Presiden agar Rancangan Undang-Undang Gerakan Pramuka yang saat ini dibahas segera disahkan. Ia juga menyampaikan kemajuan Gerakan Pramuka antara lain pemutakhiran pendidikan Pramuka yang sudah memiliki metode baku. Azrul berterima kasih kepada Presiden Yudhoyono yang dalam masa kepemimpinannya telah memelopori pencantuman dana kegiatan Pramuka ke dalam APBN sejak tiga tahun lalu. Pada Raimuna IX terdapat sekitar 80 kegiatan antara lain keahlian hidup, fotografi, jurnalistik, penyiaran, budidaya lebah, budidaya perikanan, pengolahan hasil pangan, perkebunan, dan perkebunan, serta memperbaiki telepon genggam. Selain itu diadakan bakti sosial pembuatan lubang biopori dan penghijauan, rehabilitasi sarana pendidikan dan pembuatan taman baca, dan berkawan dengan terpidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak di Tangerang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008