London (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Sabtu, menggambarkan pemilihan umum di Zimbabwe sebagai sebuah "kemunduran baru", serta menambahkan bahwa masyarakat internasional bersatu untuk menentang pemerintahan "tidak sah" Presiden Robert Mugabe. "Sebagaimana yang dikatakan oleh Nelson Mandela, ada kegagalan kepemimpinan di Zimbabwe," kata Brown dalam pernyataannya, seperti dilaporkan AFP. "Upaya untuk menyelenggarakan pemilihan umum kemarin adalah kemunduran baru. Dunia bersatu untuk menolak rejim yang tidak sah dari Robert Mugabe." Penghitungan suara sedang dilakukan seusai pemilihan umum pada Jumat lalu dimana Mugabe merupakan kandidat tunggal setelah Morgan Tsvangirai dari Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC) mengundurkan diri karena serangan pada para pendukungnya. Inggris, mantan negara penguasa Zimbabwe, adalah satu diantara sejumlah negara yang mendorong perlunya resolusi PBB yang akan mengirimkan pesan kuat kepada Mugabe menyusul pemungutan suara itu, yang digambarkan baik oleh Amerika Serikat maupun Uni Eropa sebagai sebuah "kepura-puraan". Namun pada Jumat, Dewan Keamanan PBB gagal untuk mencapai kata sepakat guna mendeklarasikan sebuah pemungutan suara tidak sah karena penolakan dari Afrika Selatan. Brown berjanji untuk bekerja sama dengan rekan-rekannya di dunia internasional "untuk menemukan cara guna menghentikan babak buruk yang telah mengambil banyak korban jiwa itu". "KTT Uni Afrika ke empat yang akan datang adalah kesempatan bagi wilayah itu untuk mengembalikan harapan rakyat Zimbabwe. Demokrasi akan menang akhirnya," katanya. Uni Afrika akan menggelar pertemuan tingkat tinggi (KTT) di Sharm El-Sheikh, Mesir, pekan depan dan akan membicarakan krisis itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008