Puruk Cahu, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di tingkat pedagang eceran di Puruk Cahu, ibukota Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng), kini kembali naik menjadi Rp15.000 per liter dari sebelumnya Rp12.000 per liter. "Melonjaknya harga premium ini membuat warga pedalaman semakin menjerit, disamping sulit dicari," ujar Irwandy, seorang warga Puruk Cahu, Senin. Naiknya harga premium ini jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang baru ditetapkan Pemkab Mura untuk bensin yakni Rp8.000 per liter. Kondisi tersebut, menurut dia, sangat memukul warga yang berada di pedalaman Sungai Barito, apalagi BBM yang dijual melalui agen sulit didapat bahkan tutup karena tidak mendapat pasokan BBM dari PT Pertamina Banjarmasin, Kalsel. Tingginya harga kedua jenis BBM ini cukup beralasan karena kota Puruk Cahu merupakan kabupaten paling utara di Kalteng yang relatif jauh dari Palangka Raya maupun Banjarmasin. "Tiga hari yang lalu harga bensin sudah mencapai Rp12.000/liter kini naik lagi menjadi Rp15.000/liter," ujarnya. "Kami minta pemerintah setempat segera menertibkan harga BBM ini guna menekan lonjakan harga tersebut," kata Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Mura ini menambahkan. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Mura, Darmaji, meminta kepada pemerintah daerah (pemkab) setempat menertibkan pedagang eceran yang menjual harga BBM, khususnya jenis bensin yang harga relatif tinggi. Pemerintah daerah semestinya tanggap terhadap kenaikan BBM yang berdampak pada perekonomian masyarakat di daerah ini. "Saya minta masalah ini cepat ditanggapi karena berdampak langsung dengan masyarakat dan perlu dipertanyakan kenapa APMS sering tutup," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008