Surabaya (ANTARA News) - Pemimpin Bank Indonesia (BI) Surabaya, Amril Arif, berpendapat, untuk menunjang pengembangan usaha kalangan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Jatim, dibutuhkan sekitar 10 konsultan keuangan di tiap kabupaten di wilayah tersebut. "Jumlah tersebut tentu akan lebih banyak jika daerah tersebut merupakan sentra UMKM," katanya di sela-sela membuka pameran lukisan hasil karya karyawan BI Surabaya dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) BI ke-55, di Surabaya, Selasa. Menurut dia, BI bersama instansi di lingkungan Pemprop Jatim berupaya untuk membentuk Satgas Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) di Jatim guna menjembatani kepentingan UMKM dengan perbankan. Upaya pembentukan Satgas tersebut sempat terhenti karena Surat Keputusan (SK) Gubernur belum keluar. "Tapi, 16 Juni lalu SK Gubernur sudah keluar, sehingga satgas itu diharapkan bisa segera dibentuk dan bekerja," katanya. KKMB adalah lembaga bentukan Pemprop Jatim yang ditujukan untuk mendorong pengembangan UMKM di Jatim. Lembaga ini mengkoordinasi KKMB di Jatim dalam mendampingi kalangan UMKM untuk memperoleh akses pembiayaan oleh perbankan. Pada tahun lalu ada sekitar 160 anggota KKMB yang tersebar di wilayah Jatim. Satgas KKMB dinilai mampu menjembatani hubungan antara UMKM dan perbankan di Jatim. Namun, belakangan peran KKMB tidak berjalan dengan baik. Karena itu, kata Amril, dengan dikoordinasikannya KKMB dibawah BI, diharapkan peran lembaga tersebut dapat berjalan sesuai harapan. BI akan berupaya menyelesaikan berbegai kendala yang menyebabkan kurang berjalannya peran KKMB seperti hubungan antara "Account Officer" bank dengan KKMB dan mengenai ketentuan fee yang diterima dari bank. BI tetap menjalankan kebijakan mendorong bergeraknya sektor riil termasuk di daerah, selain pernanan di sektor moneter. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008