Tangerang (ANTARA News) - Anak jalanan yang berkeliaran di wilayah Kota Tangerang, Banten, jumlahnya "membengkak" setiap tahun sekitar 10 persen, sehingga keberadaannya sudah dalam tahap meresahkan para pengendara mobil dan sepeda motor serta warga setempat. Pantauan ANTARA, Selasa, anak jalanan setiap hari beroperasi mencari rezeki di sejumlah jalan protokol seperti Jalan Sudirman, Imam Bonjol, MH. Thamrin, KH Hasyim Azhari dan ruas Daan Mogot menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Para anak jalanan itu sengaja mengemis di perempatan lampu merah dan kadang menengadahkan tangan kepada pengemudi mobil dan sepeda motor yang kebetulan berhenti dan dianggap mengganggu arus lalu lintas. Dari hasil pendataan pihak Kantor Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Pemkot Tangerang, jumlah anak jalanan Tahun 2007 sebanyak 149 orang kemudian bertambah menjadi 165 orang. Namun anak jalanan yang beroperasi di lampu merah dengan usia bervariasi yakni mulai dari lima tahun hingga 16 tahun dengan penampilan berpakaian serba lusuh. Pemerhati sosial di Tangerang, Jauhari Yusuf, mengatakan, seharusnya Pemkot Tangerang melakukan operasi penertiban dengan melibatkan Dinas Ketertiban dan KPM setempat kemudian mereka ditempatkan pada suatu lokasi pembinaan, sehingga tidak berkeliaran di jalan utama. "Bila Pemkot hanya mampu menertibkan tetapi tidak dilakukan pembinaan dengan arti diarahkan untuk kegiatan positif tentu sangat bermanfaat ketimbang mereka harus mengemis setiap hari," katanya. Para anak jalanan itu terus berdatangan bila pada beberapa daerah pantai utara Jawa Barat seperti Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Jawa Tengah seperti Kabupaten Brebes, Pemalang, Pati dan Rembang mengalami paceklik. Mayoritas anak jalanan berasal dari daerah tersebut dan mereka ada juga yang dibawa oleh orang tuanya untuk mengemis akibat gagal panen di daerah asal tersebut. Sementara itu, Walikota Tangerang, H. Wahidin Halim mengatakan, pihaknya berupaya untuk menertibkan anak jalanan dan mengarahkan agar mereka tidak mengemis dan menitipkan ke panti sosial di Kedoya, Jakarta Barat dan Palimanan Cirebon, Jabar. Menurut dia, belakangan ini memang pihaknya secara gencar melakukan operasi penertiban setiap pekan karena keberadaan mereka mengganggu ketertiban dan keindahan kota, namun bila operasi selesai digelar jumlah mereka malah terus bertambah. Salah satu upaya agar anak jalanan memiliki ketrampilan dalam kesenian, maka pihak Pemkot Tangerang memberikan fasilitas mereka untuk tampil menyumbangkan suara di Aula Pemkot Tangerang dan mendapatkan honor dari para pegawai negeri sipil (PNS) setempat.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008