Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) akan melepaskan sahamnya di PT Bank Agro Tbk, melalui right issue (penerbitan saham baru) senilai Rp150 miliar guna menambah permodalan pada perusahaan itu. "Dapenbun saat ini mempunyai 96 persen saham di PT Agro. Kita akan menguasai tak lebih dari 55 persen saja," kata Direktur Utama Dapenbun, Amir Sunarso kepada pers di Jakarta, Rabu. Pernyataan Dirut yang didampingi direktur investasi, Arief Priyambodo dan keuangan, Soetedja Prawiradinata, merupakan penegasan kembali setelah bulan sebelumnya dikabarkan PT Bank Agro gagal melakukan right issue, karena menungu RUPS. Menurut Amir Sunarso, Dana Pensiun Perkebunan yang memiliki tiga anak perusahaan seperti PT Bank Agro, Asuransi Jasa Tania, dan Dapenbun Investama, kepemilikan sahamnya secara bertahap akan dikurangi guna menuju bisnis usaha yang lebih sehat dalam mengelola dana milik para pensiunan itu. "Kita terbuka saja, ada ratusan miliar dana Dapenbun diinvestasikan melalui anak perusahaan itu, tetapi hasilnya kurang memuaskan, sehingga perlu mengkaji lagi soal jumlah kepmilikannya maupn investasinya," katanya, seraya menambahkan, investasi Rp200 miliar lewat Bank Agro hanya mendapatkan keuntungan sekitar Rp5 miliar. Menjawab pertanyaan, ia mengatakan setelah Dapenbun mengummkan rencana right issue, sampai saat ini banyak sekali yang mengajukan penawaran, baik investor luar negeri maupun dalam negeri. "Bank Rakyat Indonesia, akan ikut membeli denganjumlah besar. Demikian juga kelompok Bakrie, lewat Bumi Resorce juga mengajukan permintaan," katanya. Oleh karena itu, tambah Amir Sunarso, pihaknya sangat optimis right issue PT Bank Agro akan menjadi rebutan dipasar mengingat pangsa pasar Bank Agro disektor perkebunan dan pertanian masih terbuka luas. BRI sudah mempunyai ribuan kantor cabank di berbagai pelosok Indonesia, sementara Bakrie berminat karena belum mempunyai usaha disektor bank. Sebelumnya, dikabarkan ada 5 Investor minati 38 persen saham Bank Agro. Tiga investor asing dan dua investor lokal berminat menjadi pembeli dalam penerbitan saham baru iu. PT Jamsostek yang memiliki 3 persen saham pada Bank itu juga berminat meningkatkan kepemilikannya, selain ada 3 investo dari Timur Tengah, Singapura dan Korea yang berminat. Pada kesempatan yang sama, direksi Dapenbun juga menyampaikan kinerja pengelolaan keuangan yang terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Total asset Dapenbun saat ini mencapai lebih dari Rp3,5 triliun atau terbesar ke lima dari 270 lembaga dana pensiun, dan jumlah anggotanya mencapai 320 ribu orang atau terbesar dibandingdengan anggota dana pensiun lainnya. Nilai investas, kata Direktur Invesetasi Depenbun, Arief Priyambodo, mencapai Rp2,8 triliun yang diinvestasikan keberbagaisektor jasa keuangan seperti deposito 12 persen, saham 34 persen, obligasi pemerintah dan swasta 56 persne dan sisanya penyertaan modal kepurusahaan yang likuiditasnya bagus. Menurutnya, hasil investasi itu pada tahun 2007 mencapai di atas target 11 persen yakni mencapai 13,8 persen menjadi Rp455 miliar. Tahun ini diharapkan hasil investasi akan naik sejelan dengan membaiknya harga saham disektor migas dan sektor pangan, kata Arief.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008