Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Tarman Azzam menyatakan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi pionir demokrasi setelah sukses melaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung yang diikuti calon independen. "Kesuksesan dalam pesta demokrasi lalu yang menghadirkan peserta independen itu menjadikan daerah ini sebagai pioner demokrasi di Indonesia," katanya di sela-sela pelantikan Masyarakat PWI pemantau pemilihan umum (Mapilu) di Banda Aceh, Kamis. Pemilu 2009 yang secara nasional untuk memilih anggota legislatif, pelaksanaannya di Aceh juga akan berbeda dari provinsi lain di tanah air, sebab di NAD akan diramaikan oleh 10 partai politik lokal sebagai peserta pemilu. "Di provinsi lain di Indonesia tidak ada partai lokal tetapi di Aceh tercatat 10 partai di samping partai nasional yang sama-sama tercatat sebagai peserta Pemilu 2009, karenanya daerah Serambi Mekah ini akan menjadi contoh," tambahnya. Untuk itu, ia berharap pelaksanaan Pemilu 2009 di provinsi ujung paling barat Indonesia ini bisa berlangsung sukses, tertib dan lancar. "Kalau pemilu legislatif untuk memilih anggota parlemen (DPRK, DPRA dan DPR RI) juga berjalan sukses maka sekali lagi saya nyatakan bahwa Aceh menjadi pioner demokrasi," tambah Tarman Azzam. Untuk itu, Ketua umum PWI pusat mengharapkan peran serta seluruh elemen masyarakat, khususnya media massa dalam upaya menciptakan suasana yang lebih kondusif pada tahapan pelaksanaan pemilu. Pelantikan Mapilu PWI Aceh yang diketuai Saidulkarnain Ishak itu dihadiri tokoh pers asal Aceh, H Sjamsul Kahar dan H Harun Keuchik Leumiek. Pelantikan itu juga diwarnai pelatihan jurnalisme pendidikan pemilih Pemilu 2009 yang diikuti puluhan wartawan media cetak, televisi dan radio di Aceh.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008