Jambi (ANTARA News) - Kelompok mafioso bahan bakar minyak (BBM) di Kota Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi bisa bergaji atau mendapat penghasilan Rp2 juta per hari karena mereka rata-rata meraih untung Rp5.000/liter di pasar gelap. Berdasarkan laporan investigasi di seputar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Bangko, Jumat terlihat kelompok mafioso tersebut masih mengkoordinir beberapa orang warga membawa mobil-mobil dan sepeda motor untuk antri mengisi BBM. Antrian kendaraan roda empat dan ratusan sepeda motor yang panjangnya mencapai satu kilometer itu, menurut salah seorang wanita pengemudi mobil dari Unit Pemukiman Transmigrasi Bathin VIII, ternyata kendaraan-kendaraan tersebut umumnya milik mafioso minyak. Puluhan mobil dan ratusan sepeda motor itu hilir-mudik dan tampak berulangkali mengisi BBM terutama jenis premium dan solar ke salah satu SPBU di Kota Bangko tersebut, lalu dijual dan dipindahkan ke dalam jerigen-jerigen besar yang telah disiapkan. "Ini yang antri hampir tidak ada kendaraan dari luar pak, lihat saja mobil sedan, Toyota Hardtop dan mobil minibus itu sudah berulangkali antri untuk mengisi BBM di SPBU ini," tutur wanita yang terpaksa membeli minyak dari mafioso dan tidak ingin identitasnya disebutkan. "Jelaskan pak dihadapan bapak mereka tawar-menawar untuk membeli minyak dari mafioso. Bayangkan saja jika satu anggota kelompok mafioso bisa menjual premium sebanyak 400 liter dan mendapat untung Rp 5.000/liter, berarti gajinya Rp2 juta per hari," tambah wanita itu. Harga BBM premium tingkat eceran di luar SPBU Bangko mencapai Rp12.000/liter hingga Rp15.000/liter, dan masyarakat lebih mudah memperoleh atau membeli BBM di penjual eceran dari pada di SPBU yang pada malam hari sudah tutup. Perbuatan mafioso di Bangko yang tidak bisa ditertibkan oleh aparat keamanan setempat, menurut beberapa warga Bangko sebagai salah satu penyebab selalu terjadi kelangkaan BBM di kabupaten itu dan petugas SPBU juga tidak bisa berbuat banyak menghadapinya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008