Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ada delapan produk hasil industri Kulon Progo yang pemasarannya sampai mancanegara, baik melalui ekspor langsung maupun melalui perusahaan trading.

Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Iffah Mufidati di Kulon Progo, Rabu  mengatakan delapan produk ekspor di Kulon Progo, yakni arang briket, gula kristal, wig atau rambut buatan, traktor tangan, teh mahkota dewa, sabut kelapa, kerajinan serat alam, dan kerajinan kayu.

"Total nilai penjualan ekspor pada 2018 sebanyak Rp3,243 triliun. Ekspor dari Kulon Progo ditopang dari ekspor arang briket yang mencapai 50 persen," katanya.

Dia mengakui ​​​produk ekspor di Kulon Progo belum sebesar dari daerah lain karena tidak ada industri besar untuk itu pihaknya melakukan pembinaan dan pengembangan produk unggulan dan ekspor yang ada di wilayah ini.

Kondisi pasar dan persaingan perdagangan luar negeri menjadikan penjualan produk ekspor berfluktuasi setiap tahun. Peran pemkab dalam menciptakan iklim usaha kondusif dan dukungan terhadap pelaku usaha di dalam negeri menjadi sebuah keharusan.

"Semoga kawasan industri Sentolo di Kulon Progo berkembang, sehingga ekspor di Kulon Progo meningkat," katanya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kulon Progo Agus mengatakan Dinas Perdagangan mendorong pelaku industri untuk meningkatkan produk ekspor, sehingga nilai ekspor setiap tahunnya meningkat.

Selain itu, Dinas Perdagangan mengikutkan produk IKM mengikuti pameran, dengan harapan dapat ekspor sendiri.

"Kami juga melakukan bimbingan teknologi tata cara ekspor dan mengikutkan juga bimtek yang diadakan oleh Disperindag DIY," katanya.

Baca juga: Bappenas bentuk Pusat Pengembangan Keterampilan Daerah di Kulon Progo
Baca juga: Kulon Progo kembangkan tanaman buah kelengkeng
Baca juga: Kulon Progo pasok cabai hingga ke Jakarta, harga cabai sedang bagus

Pewarta: Sutarmi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019