Jerusalem (ANTARA News)- Israel berhasil melakukan ujicoba sistem pertahanan baru yang dirancang untuk menyergap roket-roket yang diluncurkan dari Lebanon Selatan dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, radio publik menyatakan Minggu. Sistem "Iron Dom" diharapkan akan beroperasi penuh dalam setahun dan akan dapat mencegat roket Katyusha yang digunakan milisi Hizbullah Lebanon dan roket-roket Qassam yang diproduksi Hamas. Mengutip para pejabat keamanan, radio publik memberitakan sistem itu juga akan efektif menghadapi tembakan mortir. Pada Januari PM Ehud Olmert mempertimbangkan prototipe dari sistem seharga 200 juta dolar, yang dikembangkan berdasarkan kontrak oleh Sistem Pertahanan Maju Rafael, sebuah pabrik senjata Israel. Iron Dom adalah bagian dari sistem pertahanan berlapis yang bertujuan melindungi Israel dari rudal-rudal jarak pendek yang ditembakkan para pejuang di Gaza atau Lebanon dan rudal-rudal jarak jauh jauh dalam persenjataan Iran dan Suriah. Sejak peerlawanan rakyat Palestina meletus tahun 2000 masyarakat Israel ekat perbatasan dengan Jalur Gaza sering diserang roket dan mortir, sehingga mereka selalu dicekam perasaan cemas. Serangan-serangan itu mereda sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas diberlakukan 19 Juni, tetapi perjanjian yang ditengahi Mesir itu menghadapi ujian akibat tembakan-tembakan roket dan mortir dari kelompok-kelompok bersenjata yang lebih kecil. Israel juga mendapat serangan dalam perang tahun 2006 dengan Hizbullah, ketika lebih dari 4.000 roket Katyusha mendarat di Israel utara dalam 34 hari, yang menyebabkan ratusan ribu warga melarikan diri daerah selatan itu, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008