Tokyo (ANTARA News) - Sejumlah pemimpin negara-negara industri maju yang tergabung dalam G8 mulai berdatangan di Toyako, Hokkaido, Minggu, tempat berlangsungnya KTT G8 pada tanggal 7-9 Juli, di tengah penjagaan keamanan yang ekstra ketat oleh kepolisian Jepang. Pemimpin negara yang hadir dimulai dari PM Jepang sendiri, Yasuo Fukuda, yang sudah tiba di Toyako, kawasan resort ternama di Hokkaido, sejak Minggu pagi. Baru berturut-turut diikuti Presiden Amerika Serikat George W Bush, PM Kanada Stephen Harper, PM Inggris Gordon Brown, PM Italia Silvio Berlusconi, dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Pemimpin negara lainnya diperkirakan baru hadir senin (7/7), sebelum acara pembukaan dilaksanakan. Informasi yang diperoleh dari G8 media center, menyebutkan bahwa Presiden Uni Eropa Jose Manuel Durao Barroso juga sudah tiba di Toyako. Para pemimpin dunia itu akan menginap di Hotel Windsor, yang juga menjadi tempat berlangsungnya KTT. Sejak tiba di Toyako, Fukuda langsung memulai serangkaian pertemuan baik dengan Presiden AS Bush, maupun dengan PM Kanada Harper. Dalam pertemuan bilateralnya dengan AS, Fukuda dan Bush sepakat mengenai isu nuklir dan penculikan warga Jepang (oleh Korut), namun keduanya gagal mencapai konsensus dalam isu perubahan iklim, terutama dalam target pengurangan emisi gas (C02) hingga tahun 2050, yakni mengurangi setengah dari C02 yang ada saat ini hingga tahun 2050. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhyono baru akan tiba di Toyako pada Selasa (8/7) dan berdasarkan informasi dari Media Center, baru pada hari ketiga, Rabu (9/7), Presiden Indonesia itu diberi kesempatan dalam acara "working lunch". Jepang menempatkan Indonesia pada hari terakhir acara working lunch bersama Australia, Brazil, China, India, Mexico, Korsel dan Afrika Selatan, sesaat sebelum jumpa pers penutupan G8 dilakukan. Namun Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan Mexico sendiri sudah diberi kesempatan pada kegiatan working lunch sejak hari pertama, mengingat pentingnya posisi negara-negara tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008