Sigi (ANTARA) - Wahana Visi Indonesia (WVI) telah membangun sejumlah gedung sekolah darurat aman dari bencana gempa bumi di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah setahun  pascagempa berkekuatan 7,4 SR yang juga menimbulkan tsunami dan likuefaksi di daerah itu.

Salah satu sekolah yang mendapatkan bantuan pembangunan sekolah darurat tahan gempa yakni SD Inpres Watunoju, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, kata Kepsek Gisman kepada ANTARA,Kamis.

Ia membenarkan NGO yang memiliki pogram respon emergency bencana alam tersebut telah ikut memberikan akses pendidikan kepada anak-anak yang selama ini bersekolah di SDN Inpres Watunonju.

Akses pendidikan dimaksud diantaranya dengan membangun gedung/kelas atau sekolah aman gempa, juga pendampingan pembelajaran mitigasi bencana kepada para guru dan siswa yang ada di sekolah itu.
Baca juga: Para siswa korban gempa di Sigi sambut sekolah baru
Baca juga: Menteri Rini: anak-anak Sulteng harus tetap sekolah


Ada enam unit kelas yang dibangun konstruksi dengan konstruksi tahan gempa. "Dan ruang kelas itu sudah digunakan saat pelaksanaan ujian nasional beberapa waktu lalu," kata Gisman.

Selain ruang kelas, juga dibangun empat unit MCK dan semuanya sangat membantu pihak sekolah, sebab selama ini tidak ada MCK.

"Syukur alhamdulillah sudah beberapa bulan terakhir ini, anak-anak telah mendapatkan akses pendidikan yang memadai dan juga tidak lagi kesulitan air bersih," ujarnya.

Gisman menceritakan bahwa seluruh gedung sekolah, termasuk ruang guru hancur diterjang gempabumi 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018. Selama beberapa bulan pascagempa, anak-anak tidak mendapatkan akses pendidikan.

Hal itu dikarenakan selain sekolah hancur, juga anak-anak tersebar mengungsi bersama-sama orangtua mereka di berbagai tempat. "Tapi syukur ada salah satu NGO yakni WVI yang bergerak cepat membantu mengatasi persoalan kami dengan memberikan pendapingan membantun sekolah darurat tahan gempa. "Dan ini tentu sangat membantu kami, sehingga anak-anak kembali bersemangat bersekolah," kata Gisman.
Baca juga: Taiwan serahkan bantuan Rp5,6 miliar untuk bangun sekolah di Sulteng
Baca juga: Kegiatan belajar mengajar di Palu pulih awal Desember


Apalagi, lanjutnya, WVI juga ikut memberikan pembelajaran khusus untuk mitigasi bencana bagi guru dan siswa yang langsung diikuti dengan simulasi bagaimana menyelematkan diri jika terjadi gempa.

Kegiatan tersebutr dilakukan dengan menyisipkan pada waktu-waktu belajar melalui mata pelajaran khusus yang memang ada kaitannya dengan hal itu.

Sekarang ini, para guru dan siswa sudah mengetahui bagaimana cara dan apa yang harus dilakukan bila gempabumi terjadi.

Mereka harus berbuat apa dan selanjutnya bagaimana menghindari dan menyelematkan diri di tempat yang benar-benar aman atau berkumpul dititik yang telah ditentukan.

Jumlah siswa di SDN Inpres Watunonju sebannyak 105 orang.

Sementara Agung salah satu staf response WVI menambahkan bahwa ada lima sekolah yang mendapatkan bantuan dan pendapingan yakni dua di Kabupaten Sigi dan tiga di Kota Palu.
Baca juga: Sulteng akan pindahkan sekolah dari area terdampak likuifaksi
 

Pewarta: Anas Masa
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019