Ke depan, pelaku wisata Kulon Progo harus mampu mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif supaya mampu menjadi tuan rumah dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta
Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberi pelatihan pemandu wisata budaya tematik kepada 40 pelaku wisata dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang kompeten di bidang wisata budaya.

"Peserta pelatihan terdiri dari para pengelola desa wisata, pengelola destinasi wisata, pemandu wisata dan penanggung jawab upacara adat yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo," kata Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas dan Ekonomi Kreatif Bidang Pemberdayaan Pariwisata Dinas Pariwisata Kulon Progo Akhmad Tribiyanto di Kulon Progo, Jumat.

Ia mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kulon Progo untuk meningkatkan kapasitas pelaku wisata di Kulon Progo, dengan sumber pendanaan dari Kementerian Pariwisata melalui DAK non-fisik Tahun Anggaran 2019.

Adapun materi pelatihan mulai dari kebijakan pariwisata Kulon Progo, wisata budaya tematik dalam industri pariwisata, wisata budaya Kulon Progo, dasar-dasar pemandu wisata, teknik memandu wisata budaya.

"Pelatihan ini merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan kapasitas pelaku wisata pengembangan wisata, antara lain dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemandu wisata, agar bisa menjual pariwisata Kulon Progo, dan memberikan layanan yang maksimal kepada pengunjung," kata Akhmad Tribiyanto.

Baca juga: Dispar Kulon Progo bina 11 desa wisata

Baca juga: Sambut wisatawan, Pemkab Kulon Progo siapkan SDM desa wisata


Akhmad Tribiyanto mengatakan peserta juga terjun langsung membuat rencana aksi telah pembelakan materi pelatihan. Dispar mengajak pelaku wisata ke kawasan Sendangsono di Kecamatan Kalibawang.

Di Sendangsono peserta belajar dari pengelola bagaimana mengeksplor segala potensi yang ada untuk diinformasikan kepada pengunjung wisata, baik dari segi sejarah, arsitektur, budaya, lingkungan hidup, sosial, dan berbagai informasi yang menarik lainnya.

"Ke depan, pelaku wisata Kulon Progo harus mampu mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif supaya mampu menjadi tuan rumah dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta," katanya.

Salah satu peserta pelatihan dari Gondang Ho Desa Wisata Jatimulyo, Supangat menyampaikan dengan mendapatkan pelatihan teori dan kunjungan langsung di lapangan ini, banyak mendapat manfaat.

"Kami ucapkan terima kasih dan bersyukur karena Sendangsono dijadikan tempat kunjungan," katanya.

Baca juga: Objek wisata swafoto makin marak, persaingan makin ketat
​​​​

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019