Jakarta (ANTARA News) - Pendidikan Pancasial yang sedikitnya bersiskan 36 butir nilai pada lima sila perlu diajarkan dalam kegiatan ekstrakulikuler bagi siswa SD sampai SMA/SMK agar mereka mempunya jiwa, watak, kepribadian patriotik dan nasionalis yang kuat sesuai nilai luhur Pancasila, kata Pembina Yayasan Pendidikan Proklamasi (YPP) 17 Agustus 1945, AP Batubara. "Pendidikan Pancasilan yang dalam kurikulum pendidikan SD-SMA/SMK saat ini masuk dalam mata pelajaran kewarganegaraan, sehingga dikhawatirkan para siswa kurang memahamai nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia," katanya usai menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan gedung SMA/SMK 17 Agustus 1945 di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu sore. Mantan anggota DPR/MPR yang kini anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan (PDIP) itu menegaskan, YPP yang dibinanya sejak berdiri pada 1962 telah mengajarkan pendidikan Pancasila dan budi pekerti ke dalam pelajaran ektrakulikuler kepada siswa SMA/SMK 17 Agustus sehingga para lulusan memiliki sikap, mental dan semangat sesuai nilai Pancasila. "Sistem pengajaran Pancasila dilaksankan dengan berbagai alat peraga, diskusi, cerdas cermat dan berbagai bentuk pengajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami para siswa," katanya dalam acara yang diikuti Ketua YPP Ari P Batubara, Anggota YPP Slamet Hardani, Sekretaris YPP Mahruzar Sagala dan Bendahara Ny Hj Siska Iskaq Karnain. AP Batubara menyatapkan optimis, melalaui penambahan pendidikan Pancasila pada pelajaran ekstrakuler siswa SMA/SMK 17 Agustus 1945 akan mendorong mewujudkan kejayaan dan kebesaran bangsa dan negara Indonesia melalui pendidikan yang berwawasan kebangsaan (nasionalisme). Kendati demikian, SMA/SMK 17 AGustus 1945 pada pendidikan di kelas (kulikuler) tetap mengikuti ketentuan Depdiknas dan bahkan kualitas guru dan sarana penunjang sekolah seperti laboratorium, perpustakaan dan tempat praktikum terus ditingkatkan agar mutu pendidikan setara dengan sekolah internasional di Jakarta. SMA 17 Agustus 1945 memiliki jurusan IPA dan IPS berstatus disamakan sesuai akreditasi Depdikbud 1984 dan terakreditasi A (amat memuaskan) oleh Badan Akreditasi Sekolah (BAS), Pendidikan Menengah Provinsi DKI Jakarta 2003-2004. SMK 17 Agutus 1945 memiliki tiga tiga program studi yaitu Akuntansi, Penjualan dan Sekretaris mendapatkan akreditas A dari BAS pada 2003-2004. Sejak tahun pembelajaran 2007/2008 SMA/SMK 17 Agustus 1945 telah melaksanakan pendidikan lima hari belajar (Senin-Jumat) dan praktis hari Sabtu digunakan untuk kegiatan pelajaran di luar kelas (ektraKurikuler) dan pembinaan prestasi bagi siswa. "Dengan demikian, siswa akan memiliki bekal yang lengkap dan komprehensif (utuh) sebagai warga negara Indonesia yang berwawasan kebangsaan yang luas, seperti berjiwa patriotik, nasionalis, Pancasilais sejati dan bingkai NKRI," demikian AP Batubara. Pembanguan gedung baru SMA/SMK direncanakan sebanyak 70 ruangan untuk kelas, guru, laboratorium, praktikum, dan aula yang dijawadkan selesai dalam waktu enam bulan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008