Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0901 dolar AS dari 1,0941 dolar AS pada sesi sebelumnya
New York (ANTARA) - Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah penurunan euro setelah data terbaru menunjukkan tingkat inflasi Jerman tidak sesuai harapan.

Tingkat inflasi di Jerman yang diukur dengan indeks harga konsumen diperkirakan menjadi 1,2 persen dalam basis tahunan pada September, menurut estimasi lanjutan yang dirilis oleh Destatis Jerman pada Senin (30/9/2019). Angka itu jauh dari ekspektasi pasar 1,3 persen.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,28 persen menjadi 99,3795 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0901 dolar AS dari 1,0941 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2296 dolar AS dari 1,2290 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6750 dolar AS dari 0,6761 dolar AS.

Dolar AS dibeli 108,07 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,82 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9982 franc Swiss dari 0,9902 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3236 dolar Kanada dari 1,3245 ​​dolar Kanada.

Baca juga: Dolar AS sedikit melemah di tengah sejumlah data ekonomi terbaru
Baca juga: Dolar AS sedikit menguat di tengah sejumlah data ekonomi
Baca juga: Dolar AS sedikit menguat didukung data ekonomi terbaru

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019