Paris, (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Minggu mengatakan perundingan-perundingan dengan Damaskus merupakan kunci penyelesaian masalah-masalah di Timur Tengah, saat dia berkunjung ke Prancis yang menandai kembalinya ke arena internasional. "Suriah adalah bagian yang tak terpisahkan dengan penyelesaian masalah-masalah Timur Tengah," kata Assad dalam wawancara dengan televisi Prancis. "Suatu negara yang ingin menyelesaikan persoalan-persoalan di Timur Tengah harus mengadakan perundingan-perundingan pula dengan Suriah," katanya. Assad mencatat muncul kembali di arena diplomatik setelah bertahun-tahun mengisolasikan diri pada saat dia bergabung dengan lebih dari 40 pemimpin termasuk Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) Paris, bagi peluncuran uni Mediterania. Setelah disambut dengan hamparan karpet merah oleh Presiden Prancis Nicolas Sarkozy di istana Elysee, Assad melakukan pembicaraan pertama dengan Presiden baru Lebanon Michel Sleiman, Sabtu. Beberapa jam kemudian, Suriah dan Lebanon mengumumkan mereka membentuk hubungan diplomatik, membuka kedutaan di ibukota negara masing-masing untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan. Pemimpin Suriah juga bertemu dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, yang pemerintahnya menjadi penengah secara tidak langsung dalam perundingan-perundingan Suriah-Israel. Seorang sumber diplomatik Israel mengatakan, Erdogan telah bertindak sebagai penengah dalam pertemuan putaran tingkat tinggi baru dalam perundingan-perundingan tidak langsung antara Assad dan Olmert. Assad mengatakan dia berharap pemerintahan presiden Amerika Serikat yang baru, yang akan dipilih pada November depan, yang akan mengambil alih tahapan-tahapan ke depan dalam proses perdamaian Israel-Suriah, demikian diwartakan AFP. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008