Medan (ANTARA News) - Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK) menyatakan, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang terjadi di Sumut bukti Pertamina gagal melayani masyarakat. "Kelangkaan premium di Medan dan di beberapa daerah lain di Sumut seperti Labuhan Batu, Tapanuli Selatan, Mandailing natal dan jalur lintas Sumatera merupakan bukti kegagalan Pertamina dalam memenuhi pasokan," ujar Direktur LAPK, Farid Wajdi di Medan, Senin. Menurut dia, seharusnya pasca kenaikan harga BBM rata-rata sebesar 28 persen, Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan yang memenuhi kebutuhan energi dari fosil itu harus mampu memasok ketersediaan BBM sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Apalagi, harga BBM yang dijanjikan semakin mendekati harga keekonomian sehingga alasan Pertamina terkait, kelangkaan itu seperti gangguan cuaca merupakan kambing hitam dari sistem distribusi yang buruk. Karena dengan menaikan harga BBM, maka konsekuensi yang dilakukan adalah meningkatkan pelayanan sesuai benak masyarakat bahwa semakin mahalnya harga, maka identik dan diimbangi dengan pelayanan maksimal, ujarnya. Untuk itu, kata dia, pemerintah harus memberi batas waktu kepada Pertamina untuk mendukung program distribusi yang lebih baik dan maksimal, sebab hemat energi tidak identik dengan kelangkaan BBM. "Hemat energi lebih kepada pendekatan edukasi masyarakat atas pemanfaatan BBM, dengan kata lain, Pertamina jangan menjungkir-balikkan logika publik karena kelangkaan BBM tidak memiliki korelasi positif dengan program hemat energi," tegasnya. Sementara itu, hingga Senin, (14/7) kelangkaan mendapatkan premium masih terjadi di Medan seperti yang terjadi di salah satu SPBU di Jalan Letda Sudjono. Pihak Pertamina jika terjadi kelangkaan BBM di SPBU pada awal pekan ini bukan disebabkan distribusi yang tidak lancar melainkan hal yang lain. "Mungkin SPBU yang kehabisan premium hingga hari ini adalah SPBU yang belum melakukan penebusan baru lagi. Hal itu mengacu pada pasokan BBM Pertamina yang sejak Kamis sore sudah mulai pulih," kata Assistent Customer Relations PT.Pertamina Regional I, Rustam Aji. Namun sebelumnya, akibat cuaca buruk di laut yakni berupa kabut tebal, jadual kedatangan kapal tanker yang melakukan pengisian terlambat sehari karena KM Katomas yang membawa premium baru bisa sandar dan dibongkar di Instalasi Medan Group pada Kamis, (10/7) dari seharusnya Rabu, (9/10). Pasokan bertambah aman, karena pada Jumat (11/7), KM Kirana yang membawa 33.000 kilo liter (kl) premium dibongkar sehingga stok premium hingga Senin (14/7) sebanyak 37.500 kl.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008