Setelah ada tambahan tanggul ini, kemarin memang ada banjir tahun 2017, tetapi hanya sedengkul...
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga dan nelayan yang berada di Kelurahan Muara Baru, Jakarta Utara, menyatakan bahwa tanggul pengaman pantai yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mampu mengatasi banjir rob air laut.

Salah satu warga, Iwan (42), yang tinggal di RT20/RW17 Muara Baru, mengakui bahwa sejak adanya tanggul laut, ia tidak pernah merasakan tingginya genangan air akibat banjir rob yang masuk ke dalam rumahnya.

"Sebelumnya air naik bisa sampai dua meter. Terakhir banjir itu sekitar tahun 2015. Kalaupun ada banjir, ya rembes saja, bocor sedikit, tapi tidak setinggi dahulu," kata Iwan saat ditemui di kawasan pesisir Kelurahan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu.

Iwan yang memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai penjaga kapal tersebut mengaku bahwa warga sangat menyambut positif pembangunan tanggul laut ini.

Apalagi, para penduduk yang memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai nelayan, tidak terkendala selama pembangunan berjalan. Ratusan kapal-kapal tetap bisa bersandar di luar penataan tanggul.

Senada dengan itu, warga lainnya Emi (35), sangat bersyukur dengan tanggul laut. Sebelumnya memang sudah ada tanggul yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta, namun tanggul tersebut jebol pada 2007.

"Setelah ada proyek tanggul ini aman, tidak perlu khawatir lagi. Setelah ada tambahan tanggul ini, kemarin memang ada banjir tahun 2017, tetapi hanya sedengkul kemudian langsung surut lagi," kata Emi yang berprofesi penjual makanan.

Pembangunan tanggul laut Jakarta merupakan bagian dari master plan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang bertujuan, di antaranya untuk mengurangi risiko banjir, banjir rob, dan mencegah penurunan permukaan air tanah kota Jakarta.

Kegiatan NCICD merupakan kerja sama tiga negara yakni Pemerintah Indonesia, Belanda, dan Korea Selatan.

Untuk tahap awal, NCICD akan difokuskan pada fase darurat yakni pembangunan tanggul laut sepanjang 20,1 kilometer yang menjadi titik kritis rawan banjir dan banjir rob.

Pembangunan tanggul fase darurat tersebut ditargetkan selesai tahun 2019, dengan pembagian tugas yakni tanggul sepanjang 4,5 km dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan selebihnya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan partisipasi pihak swasta di daerah kritis tersebut.

Sebagian tanggul yakni 4,5 km yang sudah selesai berada di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing pada Juni 2018 sepanjang 2,2 km dan di Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan pada Agustus 2018 sepanjang 2,3 km.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019