Medan (ANTARA) - Gubernur Sumut H Syamsul Arifin memastikan masyarakat Sumut mencintai dan menghormati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ditandai dengan antusiasnya warga melihat Presiden di jalan-jalan yang dilalui ketika keluar dari Bandara Polonia Medan, Kamis sore. "Saya tidak mengerahkan massa menyambut Presiden, tapi itu saya sengaja karena ingin melihat sikap warga Sumut sesungguhnya kepada Presiden," katanya, ketika membuka acara Silaturrahmi Presiden dengan Bupati/Walikota dan Kelompok Strategis di Sumut, di Medan, Kamis malam. Nyatanya, kata dia, masyarakat Sumut sangat antusias untuk melihat dan menyambut kedatangan Presiden antara lain dari terlihat banyaknya warga termasuk kaum ibu menunggu di beberapa ruas jalan yang dilalui Presiden hanya untuk melambaikan tangan. "Melihat itu, dalam hati saya berkata "mantap", Sumut dan rakyatnya memang luar biasa," kata gubernur yang disambut tawa dan tepuk tangan meriah oleh para peserta termasuk Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono serta para menteri. Gubernur menegaskan, Sumut akan patuh dengan apapun kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan alasan dalam agama pun diwajibkan seseorang mengikuti atau patuh pada pemimpinnya. Untuk itu, kata dia, dirinya termasuk seluruh yang hadir siap menerima petuah (nasihat) dari Presiden agar bisa ikut menjaga keutuhan bangsa. "Saya menilai kedatangan Bapak Presiden ibarat kilat ketika hujan yang membuat penerangan," kata gubernur yang disambut tawa dan tepuk tangan meriah juga dari peserta dan termasuk Presiden Yudhoyono. Sementara itu Presiden dalam sambutannya menyatakan, senang melihat warga dan kemajuan Sumut. "Setelah beberapa kali mengunjungi Sumut, saya menilai Sumut punya potensi dan modal besar dari warganya yang dinamis, suka bekerja keras, berani tantangan sehingga hasilnya banyak kemajuan," katanya. Kepala Negara datang ke Sumut untuk mengikuti acara Pesta Danau Toba di Prapat, panen raya padi di Simalungun dan termasuk memberikan bantuan benih padi non-hibrida sebanyak 1.125 ton dengan nilai Rp5,8 miliar dan 13,5 ton benih padi hibrida senilai Rp700 juta. Presiden juga akan menyerahkan secara simbolis pinjaman Kredit Usaha Rakyat senilai Rp299,864 miliar untuk 40.126 debitur. Presiden direncanakan kembali ke Jakarta, Sabtu (19/7) sore.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008