Bojonegoro (ANTARA News)- Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia, Adi Sasono berpendapat, kunci untuk mengubah nasib bangsa Indonesia, yang saat ini sedang menghadapi krisis, yaitu dengan bertumpu pada kekuatan sendiri melalui ekonomi rakyat. "Ekonomi rakyat itulah mandat yang harus dipikul pemimpin yang ada di Indonesia," katanya dalam sarasehan koperasi di Aula Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu. Di hadapan dua ratusan peserta sarasehan, ia menjelaskan, persoalan utama di Indonesia saat ini yakni adanya ancaman proses disintegrasi sosial dan ekonomi, ketergantungan dengan pihak asing, dan menurunnya derajat kesetiakawanan dalam nilai-nilai sosial. Menurut dia, upaya membangun ekonomi rakyat yakni dengan membangun sektor pertanian dan perdagangan sekaligus membangun peradaban. Akan tetapi, lanjut dia, hingga sekarang ini mental bangsa Indonesia masih mental "inlander" sehingga ketergantungan dengan asing masih kuat. Dia mencontohkan, di bidang migas Blok Cepu di Bojonegoro untuk melaksanakan pengelolaan tidak dilakukan sendiri, tetapi mengundang pihak luar. "Indonesia itu punya segalanya, (coba) bandingkan dengan negara Singapura yang hampir semuanya impor," katanya. Sebelum itu, Bupati Bojonegoro, Suyoto menegaskan, kebijaksanaan yang diterapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Bojonegoro, yang memiliki warga miskin 452.000 jiwa, dengan menggerakkan perekonomian masyarakat. Di antaranya di bidang pertanian, dengan meningkatkan produksi tanaman padi, peternakkan dengan mengagendakan menambah populasi sapi di Bojonegoro menjadi 400.000 ekor yang sekarang ini sekitar 92.000 ekor. Menurut dia, 380 koperasi di Bojonegoro ke depan harus memiliki kegiatan yang mampu mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat di Bojonegoro. "Sebab kalau saya lihat kegiatan ekonomi koperasi di Bojonegoro masih simpan-pinjam," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008