Surabaya (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mohammad Nuh menunggu stasiun televisi dan radio untuk berinisiatif melakukan gerakan hemat energi. "TV dan radio hendaknya berinisiatif untuk mengurangi jatah jam tayang, misalnya siaran pukul 1 hingga jam 3 dinihari yang sepi peminat," katanya di Surabaya, Sabtu. Seusai membuka pertemuan Forum Komunikasi Wartawan (FKW) yang dihadiri 35 wartawan Surabaya dan 15 wartawan Jakarta, ia mengaku dirinya menunggu inisiatif itu hingga Agustus mendatang. "Kalau ada inisiatif, saya nggak perlu mengeluarkan aturan, tapi kalau sampai Agustus nggak ada inisiatif itu, maka saya akan ajak pimpinan media massa untuk bertemu," katanya. Menurut dia, mulai hari Senin hingga Jumat terjadi defisit listrik hingga 600 megawatt (MW), tapi kalau hari Sabru justru surplus 1.000 MW dan hari Minggu surplus 1.500 MW. "Kalau kita nggak mau ada pemadaman listrik, maka kita harus bergeser dua hari dalam satu bulan ke hari Sabtu dan Minggu. Hanya dua hari dalam satu bulan," katanya. Namun, katanya, bila hal itu tidak dilakukan, maka akan terjadi pemadaman listrik. "Karena itu, saya menunggu inisiatif pemilik televisi dan radio untuk mengurangi jatah jam siaran," katanya, didampingi staf ahli Menkominfo Dr Henry Subiakto MA. Tentang Forum Komunikasi Wartawan (FKW), Mohammad Nuh yang juga mantan rektor ITS Surabaya itu menilai FKW merupakan mitra kerja Depkominfo dan bukan lawan. "Kita saling mengingatkan untuk membangun bangsa. Kita `kan lahir, hidup, dan mati di Indonesia, masak nggak mau membangun Indonesia," katanya. Senada dengan itu, staf khusus Menkominfo Sukemi mengatakan FKW itu bukan hal baru dan juga bukan untuk agenda politik praktis, seperti Pilgub atau Pilpres.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008