Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar mengatakan produsen hard disk dunia, Western Digital, yang memiliki pabrik di Selangor, perlu sekitar 2.000 tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia untuk mengisi peningkatan produksinya dan perluasan pabriknya. "Mereka telah memperluas dan menambah fasilitas pabrik. Oleh karena itu, mereka perlu 4.000 pekerja dan sekitar 2.000 diminta TKW asal Indonesia," kata Da`i di hadapan sekitar 100 TKW yang bekerja di Western Digital, Selangor, Sabtu. Setiap akhir pekan, Dubes RI itu selalu menengok kondisi kerja TKI. Kali ini yang dikunjungi ialah Western Digital, perusahaan elektronik Amerika yang punya pabrik di Malaysia, mempekerjakan sekitar 4.000 TKW dari Pulau Jawa, Jambi, dan Medan. Senior manajer HRD (Human Resource Development) Western Digital Jamilah Shafiee mengakui bahwa berkat kontribusi TKW asal Indonesia, perusahaan elektronik ini terus mengalami peningkatan keuntungan dan produksi. Oleh sebab itu, ia minta dukungan kedutaan Indonesia agar terus membantu memasok TKW asal Indonesia. "Atas permintaan KBRI kami telah menaikkan gaji mereka," kata Jamilah. Pabrik hard disk dunia ini memiliki 8.700 pekerja. Sekitar 4.000 merupakan pekerja Indonesia. Prosentase pekerja Indonesia ada 44 persen, sama dengan jumlah pekerja Malaysia sebesar 44 persen juga. Menurut para TKI, mereka bisa mengirim uang ke kampung halaman antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per bulan. "Kami menerima gaji bersih sekitar 800 ringgit (sekitar Rp2,3 juta) per bulan. Perusahaan menyediakan tempat penginapan dan mengadakan perlombaan bagi pemilik penginapan agar selalu memberikan pelayanan yang baik kepada pekerja," kata Wiwik, TKW asal Klaten yang sudah bekerja dua tahun. Karena semua pekerjanya adalah wanita, oleh sebab itu banyak juga terjadi penyimpangan sosial. Hal itu diakui pula oleh atase tenaga kerja Teguh H Cahyono bahwa beberapa TKW di Sungai Wei, kawasan tempat tinggal TKW, ada juga yang menjadi pelacur. "Biasanya mereka menjadi pelacur pada Jum`at malam dan Sabtu malam untuk mencari uang tambahan. Fenomena ini sudah diketahui umum. Oleh karena itu, KBRI telah mendekati dengan pendekatan keagamaan dengan membuat pengajian," katanya. Dubes Da`i juga berpesan kepada para TKW agar menjaga diri dengan baik. Jaga nama bangsa dan negara. "Kalian datang ke sini untuk bekerja. Cari uang sebanyaknya dan kirim ke orang tua. Setelah itu cari pasangan yang benar. Jangan sampai datang ke KBRI atau ke kampung halaman akibat hamil di luar nikah," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008