Lebak (ANTARA News) - Mertua Tb Yusuf Mulyana alias Usep bin Yuyun Saudi (32), dukun pembunuh delapan warga yang telah dieksekusi oleh Kejaksaan Tinggi Banten, Yusuf Suherman mengelar tahlilan malam pertama di rumahnya, di Cileles, Lebak, Sabtu malam. "Kami baru saja selesai melakukan tahlilan awal dan direncanakan dilakukan selama seminggu dengan memohon doa dan membaca Al-Quran Surat Yasin," kata Yusuf Suherman kepada ANTARA, Sabtu malam. Menurut dia, ada puluhan warga sekitar dan para jamaah lain menghadiri tahlilan tersebut yang dimulai setelah sholat isya dan berakhir pukul 22.35 WIB di Kampung Cikareo, Desa Cikareo RT 01/03 Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak. Bahkan tahlilan itu juga diikuti kedua anak Usep yakni Riki Nugraha (9) dan Siti Maulida (4) serta istrinya Yulianingsih (26). Usep diganjar hukuman mati karena telah melakukan pembunuhan berencana terhadap delapan orang yang berupaya pengganda uang bersama lima orang lainnya di Desa Cikareo, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, 24 Juli 2007 lalu. Namun modus operandi yang dilakukan Usep membunuh delapan warga itu melalui upacara ritual dan memberi minuman yang diduga kuat beracun, ritual dan minuman itu diyakini korban dapat menggandakan uang. Sedangkan ritual yang harus dilakukan untuk mewujudkan niatnya bahwa para korban diperintahkan menggali lubang yang sudah disiapkan oleh dukun itu, setelah penggalian tanah, korban diberi minuman racun yang warnanya hitam. Bahkan pembunuhan dilakukan sebanyak dua kali, pada 17 Mei 2007 sebanyak lima orang telah terbunuh, pada 19 Juli 2007, sebanyak tiga korban kembali dibunuh dengan ancamam pasal 340 KUHP yaitu perbuatan pembunuhan berencana. Suherman mengatakan, banyak warga setempat yang menaruh simpati atas eksekusi Usep sehingga mereka dengan ikhlas mengikuti tahlilan hingga selesai. Demikian pula ada sejumlah warga yang sengaja datang dari Rangkas Bitung dan Kota Serang serta dari Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang sengaja berbaur dengan penduduk lainnya untuk tahlilan. "Kami mendoakan agar arwah Usep diterima Allah, karena dia dianggap telah memegang teguh prinsip kebenaran bahwa bila manusia terbukti membunuh harus ditebus pula dengan nyawa," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008