Harare (ANTARA News) - Zimbabwe, yang kini sedang menghadapi inflasi sampai 2,2 juta persen, telah mengedarkan uang kertas baru dengan nilai nominal 100 miliar dolar dalam upaya mengatasi kelangkaan uang tunai, bank sentral menyatakan Sabtu. Uang kertas baru tersebut akan mulai beredar Senin, kata bank sentral dalam pernyataannya, menyusul enam uang kertas baru dengan nilai nominal sangat tinggi yang dikeluarkan tahun ini. Pada Januari lalu, uang kertas 10 juta dolar diedarkan, kemudian uang kertas 50 juta dolar pada April. Sebulan kemudian, uang kertas dengan nilai nominal 100 juta dolar dan 250 juta dolar juga dikeluarkan. Selanjutnya pencetakan uang baru dengan nilai lebih tinggi lagi segara dilakukan, yakni uang dengan nilai lima miliar, 25 miliar dan 50 miliar dolar. Negara di kawasan Afrika bagian selatan itu, yang semula makmur, kini mengalami krisis pasca-pemilu. Hiperinflasi telah melanda negara itu, dengan inflasi membumbung tinggi dari 165.000 persen pada Pebruari menjadi 2,2 juta persen pada Juni lalu. Krisis ekonomi Zimbabwe yang kronis telah menyeret paling tidak 80 persen penduduknya ke tepi jurang hidup di bawah garis kemiskinan dan kelangkaan pangan massal, demikian menurut laporan AFP. (*)

Copyright © ANTARA 2008