Jakarta (ANTARA News) - Stasiun Surya Citra Televisi (SCTV) akan meluncurkan lagi produksi tayangan bertajuk "Live Action", yaitu sinetron dengan konsep baru untuk menjawab keluhan masyarakat yang menyatakan bahwa sinetron nasional saat ini kebanyakan mengumbar cerita mimpi. "Kita ingin mengajak pemirsa untuk memberikan kontribusi dan bahkan menentukan bagaimana sebuah adegan atau cerita harus dibuat berdasarkan realitas kehidupan," kata Budi Darmawan, senior manajer humas SCTV, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa. Ia menjelaskan, Live Action adalah sinetron yang dibuat dengan konsep program interaktif, dan mulai ditayangkan pada Mei 2008. Naskah cerita yang disiapkan dalam sinetron ini hanya sekitar 60 persen, sedangkan sisanya diserahkan kepada pemirsa untuk memberikan masukan isi cerita dengan memilih salah satu dari beberapa pilihan. Secara teknis pada setiap akhir adegan dibuat cerita di balik layar (behind the screen), dan menawarkan pilihan adegan penutup kepada pemirsa yang dapat memberikan suara melalui telepon interaktif. Untuk keperluan itu, Arie Dagienkz dipercaya menjadi pemandu acara, yang akan menyodorkan pilihan adegan penutup episode cerita melalui telepon interaktif dengan pemirsa di rumah. Pemirsa juga dapat ikut menentukan pilihan arah cerita melalui sms ke nomor 7288. Setiap sms yang masuk akan dicatat dan jawaban terbanyak akan dijadikan penentu akhir cerita. Lebih dari itu, pemirsa yang telah mengirimkan sms juga disertakan dalam kuis dengan imbalan hadiah-hadiah menarik. Sejak ditayangkan pada 7 Mei 2008, setiap Rabu pukul 22.00-23.00 WIB, Live Action dengan judul "Empat Dara" sudah menyelesaikan delapan episode dengan perolehan share rata-rata 13,1 persen. Mulai 23 Juli, Live Action akan menghadirkan cerita baru dengan empat pemeran utama, masing-masing Dwi Putrantiwi sebagai Laras, Hesti Purwadinata (Dewi), Vivi Rahmawati (Vivi) dan Junita (Santi). Keempat wanita dengan latar belakang kehidupan berbeda satu sama lain itu bersahabat karib dan saling membantu dalam setiap permasalahan hidup yang dihadapi. Laras adalah seorang isteri yang sering dikasari suami, Dewi adalah perempuan lajang yang bekerja sebagai sexy dancer untuk biaya kuliah dan membantu kehidupan kedua orang tuan dan adik-adiknya di kampung. Vivi adalah seorang penyanyi kelab malam, sementara Santi adalah seorang janda yang sempat melepas jilbab demi mendapatkan kekasih ideal, tetapi akhirnya menyadari bahwa pengorbanannya itu sia-sia belaka. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008