Jakarta (ANTARA News) - Tingkat hunian perkantoran di Pusat Bisnis Jakarta (SCBD) pada kuartal II tahun 2008 turun 16 persen dibandingkan kuartal I menjadi 89.300 meter persegi. "Sedangkan total Jakarta, tingkat hunian mencapai 196 ribu meter persegi atau naik 280 persen pada periode yang sama," kata Arief Rahardjo, Asociate Partner Strategic Consulting PT Property Advisiory Indonesia (Provis) di Jakarta, Kamis. Menurut dia, apabila dibandingkan kuartal I tahun 2008 penyerapan termasuk tertinggi karena posisinya baru 51.600 meter persegi. Tingkat penyerapan semester pertama 2008 juga merupakan tertinggi sejak 1997. Peningkatan itu disebabkan ada pasokan gedung perkantoran baru seperti Menara Standard Chartered Bank, Menara BCA, dan Permata Kuningan. Hingga akhir kuartal II 2008, tingkat hunian rata-rata pasar perkantoran pusat bisnis distrik (CBD) naik 1,6 persen menjadi 86,4 persen dengan menyisakan ruang kosong 489.300 meter persegi. Harga sewa ruang kantor di pusat bisnis distrik (central business district/CBD) Jakarta selama kuartal II/2008 naik tipis 2,6 persen menjadi Rp134.800 per meter persegi per bulan. Arief Rahardjo mengatakan, kenaikan harga sewa tersebut disebabkan meningkatnya tarif jasa layanan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak sekitar 28 persen pada Mei lalu. Transaksi sewa yang terjadi selama kuartal II/2008 lebih banyak dari penyewa eksisting yang melakukan perluasan ruang kantornya dengan ukuran yang diminta berkisar antara 50 - 150 meter persegi, kata dia. Selain untuk ruang kecil, selama periode itu juga tercatat transaksi sewa untuk ruangan besar seluas 3.000 meter persegi di Wisma SCB Jalan KH Mas Mansyur oleh Bank ANZ.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008