Los Angeles, (ANTARA News) - Dinara Safina mengalahkan Jelena Jankovic 7-6, 6-1, pada semifinal Los Angeles Classic, Sabtu, sekaligus memupuskan usaha Jankovic untuk menempati peringkat pertama dunia tunggal putri. Sebagaimana diberitakan Reuters, di final Safina akan berhadapan dengan petenis Italia Flavia Pennetta, yang mengatasi luka, panas dan dukungan penonton tuan rumah untuk mengalahkan petenis Amerika Serikat Bethanie Mattek 3-6, 6-2, 7-5. Jankovic harus menjuarai turnamen itu agar bisa merebut mahkota nomor satu dunia yang masih dikenakan rekan senegaranya dari Serbia Ana Ivanovic. Tetapi usahanya itu gagal setelah ia kalah tie break di set pertama dan dilumat habis di set berikutnya. Petenis Serbia itu memandang hilangnya kesempatan itu dengan filosofis. "Semoga waktu saya akan tiba, ini bukanlah akhir dunia," kata Jankovic, yang tetap mengikuti turnamen itu meski cedera lutut kiri. "Saya mengalami cedera dan seharusnya tidak bertanding lama dan setidaknya saya berkesempatan berkompetisi di sini meskipun tidak dalam keadaan terbaik," paparnya. Safina, yang dikalahkan Ivanovic pada final Prancis Terbuka, menundukkan Jankovic melalui servis keras dan bisa melebihi kemampuan lawannya itu dalam berlari menutup lapangan. Petenis Rusia itu gagal mempertahankan servisnya saat unggul 5-4 di set pertama tetapi kemudian memanfaatkan serangkaian kesalahan forehand Jankovic untuk menang tiebreak 7-3. Performa Jankovic makin turun pada set kedua dan Safina menang mudah. "Dia bermain sangat bagus," kata Jankovic. "Saya memiliki peluang di set pertama dan kemudian saya bermain buruk pada tiebreak. Pada set kedua, saya kesulitan. Kaki saya agak gemetar," jelasnya. Safina, yang masuk final untuk keempatkalinya dalam lima turnamen terakhir yang diikutinya, mengatakan permainan hebatnya berlanjut berkat pelatih baru Zelikko Krajan dan pelatih fitness Dejan Vojnovic. "Saya cocok dengan mereka. Saya mempercayai dan mendengarkan mereka. Saya tahu semua yang dilakukan adalah benar saat masuk ke lapangan," tutur Safina. Ia akan berhadapan dengan unggulan ke-10 Pennetta, yang harus berjuang menghadapi tiga break point pada kedudukan 4-4 di set ketiga sebelum memastikan kemenangan dalam waktu dua jam 40 menit. "Itu bukan sebuah pertandingan yang hebat dan saya tidak tampil bagus, tetapi sangat penting untuk menang dalam pertandingan seperti ini. Menang meski anda tidak bermain bagus," kata Pennetta.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008