Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementrian Luar Negeri Malaysia mengeluarkan "travel advisory" atau nasehat perjalanan bagi warganya yang akan berangkat ke Jepang sehubungan topan kuat hagibis yang akan melanda sejumlah wilayah di negara tersebut.

Menurut siaran pers Kementrian Luar Negeri Malaysia, Sabtu, topan kuat yang dikenal sebagai hagibis diperkirakan akan menghantam wilayah Tokai atau Kanto di Jepang pada Sabtu malam, 12 Oktober 2019.

Badai ini diperkirakan akan menyebabkan hujan lebat, angin kencang, dan ombak tinggi dengan potensi risiko bencana alam.

Pihak berwenang Jepang telah menyarankan masyarakat di jalur topan untuk melakukan persiapan dan mengambil setiap langkah yang mungkin untuk memastikan keamanan.

Baca juga: Kualifikasi GP Jepang diundur Minggu di tengah ancaman Topan Hagibis

Layanan transportasi umum dan penerbangan di daerah yang terkena bencana juga diharapkan dibatalkan atau ditangguhkan.

Warga Malaysia yang tinggal di Jepang disarankan untuk tetap di dalam ruangan, tetap waspada dan memantau dengan cermat pembaruan cuaca dan pengumuman keselamatan publik.

Sementara itu bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan ke Jepang dipersilahkan memeriksa ramalan cuaca terbaru, jadwal penerbangan dan merencanakan kunjungan sebelumnya.

Baca juga: Jepang bersiap hadapi topan kuat

Dalam keadaan darurat bisa menghubungi Kementerian Luar Negeri Malaysia, Kedutaan Besar Malaysia di Tokyo, Pariwisata Malaysia Tokyo dan Pariwisata Malaysia Osaka.

Kementerian Luar Negeri Malaysia akan terus memantau situasi dengan cermat.

Sementara itu menurut NHK World, hagibis merupakan topan paling kuat tahun ini yang menghantam sejumlah bagian di Jepang termasuk Tokyo.

Baca juga: Badai kencang mendekat, Jepang imbau ratusan ribu warga mengungsi

Kantor cuaca mengatakan topan ini bisa membawa rekor curah hujan. Badai sudah menghantam Prefektur Chiba di mana hembusan angin yang keras telah merobek atap rumah dan menyebabkan beberapa warga terluka.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa topan yang besar dan sangat kuat itu berada di jalur utara di Pasifik selatan pulau utama Honshu.

 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019