Enarotali (ANTARA) - Tercatat 15 nelayan asal Thailand dan satu nelayan WNI tewas serta 93 nelayan lainnya kritis di RSUD Merauke, Papua, setelah pesta minuman keras (miras). Kapolres Merauke AKBP Made Djunaedy ketika dihubungi ANTARA dari Enarotali, ibukota Kabupaten Paniai, Papua, Selasa malam, mengatakan, pihaknya hari Minggu (27/7) menerima laporan tentang adanya nelayan asal Thailand yang tewas yang diduga akibat mengkonsumsi miras. Kemudian Senin menyusul lagi hingga seluruhnya berjumlah 16 orang yang meninggal dan 93 orang lainnya saat ini masih dirawat. Diakuinya, saat ini pihaknya mengalami beberapa kendala dalam menyidik kasus tersebut antara lain faktor bahasa dan saksi yang belum dapat dimintai keterangannya karena kondisinya belum stabil. Walaupun demikian, pihaknya sudah mengamankan penjual miras jenis sofi dan 18 botol serta berbagai alat yang digunakan. Selain itu, kata AKBP Djunaedy, pihaknya juga sudah mengirim sampel darah korban ke labkrim di Makassar dan juga akan mengirim minuman yang diduga dikonsumsi mereka ke Balai POM. Menurut dia , jenasah para korban yang bekerja untuk perusahaan penangkapan ikan PT Mina Jaya Bahari itu juga diotopsi guna memastikan penyebab kematian mereka. Para korban baik yang tewas maupun yang masih dirawat di RSUD Merauke itu merupakan awak dari sembilan kapal yakni KM Cisadane 08, KM Mega Jaya 01 dan 02, KM Matilo 5, KM Cilosari 3, 5 dan 6, KM Cimandiri 09 dan KM Mabuan Jaya. Ada pun nama nama nelayan asal Thailand yang tewas yakni Ricardo Rudin, Khanet Thanabodi, Boonma Chunran,Nobphanut Ninnet, Bunma Silitat, Chan, Udom Siriwet,Chan Pradapbut,Sutchai Thomlo,Shampao Srinuanram,Nuklai Buksom,Chon Siriname,Suchai Sanewong, Thoem Promnat, dan Bunchan Subseu. Sedangkan nelayan asal Indonesia yang turut tewas dalam insiden tersebut adalah Rafael Kanakaemu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008